Dark/Light Mode

Upaya Capai Swasembada Gula Konsumsi Melalui Pengelolaan Data Online

Jumat, 19 Februari 2021 06:59 WIB
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan I Ketut Kariyasa/Ist
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan I Ketut Kariyasa/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Potensi komoditi tebu yang cukup besar mengharuskan Pemerintah menyajikan data secara cepat dan akurat kepada seluruh stakeholder yang terkait.

Dengan misi mencapai swasembada gula konsumsi di dalam negeri, maka kebijakan gula nasional perlu disusun menggunakan data yang berkualitas baik. 

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Pemerintah Republik Korea Selatan melalui EPIS (The Korea Agency of Education, Promotion and Information Service in Food, Agriculture Forestry and Fisheries) mengembangkan sistem pelaporan data tebu dan gula langsung dari sumbernya, yaitu perusahaan gula. 

Sistem tersebut merupakan solusi dari Pemerintah Korea Selatan untuk membantu meningkatkan kemampuan ketahanan pangan Indonesia melalui pengelolaan data secara digital, terutama untuk komoditas gula. 

Sistem yang bernama e-Tebu atau juga dikenal dengan nama National Agri-food Information System (NAIS)-Indonesia ini berisi informasi-informasi terkait produksi gula dan tebu, luasan pertanaman tebu, stok dan distribusi gula di Indonesia. 

Baca juga : Pertamina Sukses Selamatkan 2 Kapal Indonesia

Dalam rangka sosialisasi serta pelatihan penggunaan e-Tebu, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian (Pusdatin), bekerja sama dengan EPIS Korea Selatan melakukan soft launching penggunaan aplikasi e-Tebu kepada seluruh petugas input data gula di seluruh Indonesia.

Kegiatan yang didukung juga oleh Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian ini dilakukan secara virtual pada 18 Februari 2021 dan dihadiri oleh seluruh perwakilan pabrik gula berbasis tebu, serta perwakilan dari Pemerintah Korea Selatan. Setidaknya terdapat 110 peserta mengikuti kegiatan ini secara aktif.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementan Bagus Hudoro dalam sambutannya menyampaikan, secara data statistik masih banyak ruang yang dapat dikembangkan oleh industri gula nasional. 

Dengan perkiraan kebutuhan gula konsumsi yang mencapai 2,8 juta ton di tahun ini, maka dibutuhkan peningkatan produksi sebesar 620 ribu ton dari yang ada saat ini. 

Bagus menyambut baik hasil kerja sama antara Pusdatin dan EPIS-Korea Selatan ini karena diyakini akan melengkapi upaya-upaya yang telah dilakukan jajarannya demi mencapai target swasembada gula konsumsi. 

Baca juga : Sabam Sirait: Peranan Pers Dalam Konsolidasi Demokrasi Sangat Penting

“Strategi yang kami lakukan untuk itu di antaranya, penyiapan benih tebu berkualitas dari kultur jaringan, SE, dan teknologi lainnya. Dukungan intensifikasi kebun, bongkar ratoon, rawat ratoon, hingga memperkenalkan pola kemitraan petani di sisi hilir,” ujar Bagus pada saat pembukaan sosialisasi e-Tebu. 

Bagus berharap seluruh pihak dalam industri gula baik jajaran direksi maupun petugas pendataan dapat terus memberikan dukungan dan melengkapi data-data yang diperlukan dalam e-Tebu.

Dalam sambutannya pada acara pembukaan kegiatan ini, Pelaksana Tugas Kepala Pusdatin I Ketut Kariyasa menyampaikan, Pemerintah Korea Selatan telah bekerja sama dengan Pusdatin sejak tahun 2016 dengan membangun sistem serupa bernama Tebu Online. 

Namun demikian, aplikasi tersebut dibangun hanya terbatas pada sistem operasi berbasis android, sementara aplikasi e-Tebu saat ini dibangun berbasis aplikasi website. 

Dijelaskan Ketut, pembangunan aplikasi input data tebu secara online adalah bukti komitmen Pemerintah Korea Selatan dalam membantu Indonesia mencapai ketahanan pangan untuk gula konsumsi sekaligus ketahanan pangan di kawasan ASEAN. 

Baca juga : Lagi, Pemukim Israel Bangun Konstruksi Illegal Di Tanah Palestina

Ketut menambahkan, data-data pada e-Tebu akan disesuaikan dengan prinsip kebijakan Satu Data Indonesia, yaitu memiliki satu standar data dan metadata.

Ini juga dapat dibagipakaikan (interoperabilitas) dengan mudah dan akan menggunakan data induk yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sementara, pada akhir kegiatan, Ketua Panitia Pelaksanaan soft-launching e-Tebu ini, Anna Astrid, menyampaikan meskipun aplikasi e-Tebu ini dibangun atas kerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan, pihaknya menjamin kerahasiaan data dan informasi yang disampaikan oleh pabrik gula. 

“Kami menjamin data-data yang disampaikan akan bersifat terbatas hanya untuk lingkup Kementan dan tidak untuk digunakan oleh pihak di luar Kementan,” ujar Anna.

Dengan telah dilakukannya soft-launching sistem e-Tebu dan pelatihan petugas input data pabrik gula, Kementan kembali menegaskan komitmennya untuk mewujudkan transformasi sektor pertanian nasional menjadi maju, mandiri dan modern. Ini demi mewujudkan swasembada gula konsumsi untuk ketahanan pangan nasional. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.