Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sukses Genjot Program Desa Digital, Kang Emil Raih Penghargaan

Jumat, 26 Februari 2021 13:25 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mendapat penghargaan sebagai ‘Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif Melalui Teknologi Digital Tahun 2020’ dari Rumah Zakat dalam acara Public Expose Rumah Zakat 2021. 

Di era digital, Ridwan Kamil yang akrab disapa kang Emil ini mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar juga fokus mengembangkan  ekonomi inklusif atau pemberdayaan 5.312 di Jabar melalui program Desa Digital. 

"Jadi jangan kaget kalau di Jabar kasih makan lele pakai handphone, cari ikan di laut dengan teknologi Fish Finder. Semua inovasi itu kita lakukan sebagai bagian kemajuan zaman," ucapnya secara virtual Kamis (25/2).
 
Selain itu, Pemprov Jabar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga memiliki program One Village One Company (OVOC) alias satu perusahaan di masing-masing desa yang dikelola oleh anak-anak muda andal. 

"Kita memberdayakan tanah-tanah desa dengan program satu desa satu perusahaan, kita punya mimpi 5.312 desa punya 5.312 perusahaan," ujarnya. 

Sementara untuk pemberdayaan desa melalui ekonomi keumatan, pihaknya juga telah meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP). 

Baca juga : Suksesnya Program Vaksinasi Tergantung Proses Di Lapangan

OPOP mendorong pesantren di Jabar untuk memiliki produk unggulan sehingga mandiri secara ekonomi.
 
Bidang usaha pun beragam, mulai dari peternakan, pertanian, kerajinan tangan, hingga konveksi. Dalam dua tahun terakhir, tercatat hampir 2.000 pesantren sudah memiliki usaha.

Hingga 2020, terdapat 1.574 produk asal OPOP dengan sebaran pesantren di 825 kecamatan se-Jabar. Ditargetkan, jumlah peserta OPOP bertambah 1.000 pesantren baru di 2021. 

"Contohnya pesantren di Bogor punya pabrik roti, semata-mata ingin meningkatkan ekonomi umat. Dan saya menyadari ternyata akselerator (pemberdayaan) adalah pemerintah," ujar Kang Emil. 

Pemerintah Provinsi Jabar pun meraih penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 tingkat nasional berkat OPOP.

Dalam upaya meningkatkan ekonomi inklusif, Kang Emil juga mengajak para milenial atau pemuda-pemudi Jabar untuk menjadi Patriot Desa. 

Baca juga : PGN Gelar Promo Jargas GasKita Di Jabotabeka Dan Cilegon

Mereka ditugaskan untuk tinggal di desa dan memberdayakan ekonomi masyarakat desa dengan pemanfaatan teknologi digital. 

Selain itu, mereka juga bertugas memetakan potensi dari aspek sosial maupun ekonomi di desa. Di masa pandemi, Patriot Desa juga bantu mengedukasi dan menyosialisasikan terkait Covid-19. 

"Untuk orang-orang pintar di kota, mari kembali ke desa membangun ekonomi desa. Semboyannya adalah tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," tuturnya. 

Ada juga program Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara), mobil multifungsi yang bisa dimanfaatkan warga di desa untuk berbagai keperluan mulai hiburan hingga angkutan. 

Hingga 2020, sudah ada 116 Desa Mandiri yang menerima Maskara. Lewat berbagai upaya pemberdayaan di desa itu, 269 desa di Jabar berstatus Desa Mandiri per Juli 2020 dari sebelumnya hanya 98 desa pada 2019. 

Baca juga : Kadin: Program Vokasi Bantu Bangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi

Desa berstatus maju meningkat dari 1.232 jadi 1.632 desa dalam kurun yang sama."Dalam dua tahun dengan program-program tadi, jumlah desa bintang lima (Desa Mandiri) naik," ucapnya. 

Selain itu, tidak hanya mendorong ekonomi keumatan, Pemprov Jabar dengan visi Jabar Juara Lahir dan Batin juga melahirkan program Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz). 

Hingga kini, sekitar 3.000 desa di Jabar sudah memiliki penghafal Alquran. Melalui program Sadesha, Pemerintah Provinsi Jabar menargetkan tahun 2022 seluruh desa di Jabar sudah memiliki minimal satu penghafal Al-Qur'an 30 juz. 

Kemudian tahap selanjutnya adalah memperbanyak para hafidz yang dicetak oleh para peserta lulusan Diklat Sadesha."Cita-cita kami ekonomi desa bangkit oleh digital 4.0, tapi spritual juga kuat," tutupnya. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.