Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KSB Banyak Beroperasi Di Daerah Papua Yang Masih Tertinggal

Jumat, 5 Februari 2021 21:55 WIB
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono (Foto: Cepos)
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono (Foto: Cepos)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono menegaskan, Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Papua diketahui terkonsentrasi di daerah yang masih tertinggal dari pembangunan. Salah satunya di Kabupaten Intan Jaya, Papua. 

Kabupaten Intan Jaya ini, kata Yogo, tergolong rawan. Sebab, memang basis KSB, dengan kekuatan sekitar 30-49 orang ditambah bersenjatakan sekitar 15 pucuk senjata campuran, baik dari rampasan dari TNI-Polri maupun senjata rakitan. "Dan yang terbaru data dari Polda, mereka mendapatkan barang selundupan dari luar," jelas Yogo dalam webinar dengan tema "Kekerasan dan Kejahatan KKB: Kapan Papua Bisa Aman?" Jumat malam (5/2).

Operasi yang kerap dilakukan kelompok KSB ada di wilayah Sugapa, Intan Jaya, Gimba dan wilayah lainnya. Pada Kamis (4/2) terjadi kontak tembak antara KSB dengan anggota TNI di Titigi, Intan Jaya. 

Baca juga : KPK Setor Rp 699 Juta Dari Korupsi Jalan Papua Ke Kas Negara

Yogo menjelaskan, kekerasan yang dilakukan KSB sudah meresahkan masyarakat. Bahkan, sampai menimbulkan korban dari masyarakat maupun TNI-Polri. "Sampai Januari ini mereka sudah melakukan sebanyak 46 kejadian, kontak senjata dengan TNI-Polri 24 kejadian, dan perampasan senjata dua kejadian, pembakaran pesawat dan melakukan penghadangan dan korbannya memang masyarakat dan TNI/Polri," jelas dia.

Selain selaku satuan Kosgab kewilayahan, Pangdam Cenderawasih juga melakukan pengawasan perbatasan dan juga melakukan operasi di tempat rawan. Operasi tempat rawan ini, kata Yogo, berbeda dengan yang dilakukan di Timor-Timur, yang dilakukan operasi yang aktif.

"Di Papua ini kami lebih bersifat statis. Kami di pos. Kemudian, kami hanya melaksanakan patroli di wilayah sekitar pos dan lebih kepada pembinaan masyarakat, itu yang kami lakukan di pengamanan perbatasan maupun daerah rawan," ungkapnya.

Baca juga : BGS: Cara Efektif Atasi Pandemi Adalah Kurangi Laju Penularan

Operasi lain yang dilakukan TNI tak hanya pengamanan perbatasan, tetapi juga pengamanan di pulau terluar. Operasi ada 2 pulau terluar yaitu Pulau Bras dan Palindo. "Di operasi ini kami menggelar pola Ops Korem, yang berada di Jayapura itu ada tiga Batalyon, dan Pola Ops yang ada wilayah selatan, itu ada 2 Batalion, itu operasi di perbatasan ya. Kemudian operasi Pamrahwan, kami ada 3  Pola Ops Korem yaitu Korem 172 ada 1 Batalyon, 173 Biak ada 1 Batalyon dan 174 di Merauke ada 1 Batalyon," katanya.

Sedangkan di operasi perbatasan pulau terluar, lanjut Yogo, ada di Pola Ops 173 dengan kekuatan Marinir sekitar 20 orang. 

Tindakan yang dilakukan KSB belakangan ini, lanjut Yogo, memang sangat meresahkan. Apalagi sampai menimbulkan korban dari masyarakat maupun TNI. "Nah, yang terakhir ini ada dua orang dari kami, sehingga sangat mengganggu dan masyarakat menjadi takut, sehingga kita melakukan pembinaan lebih, untuk menenangkan situasi, atas ulah separatis bersenjata ini," beber dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.