Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Varian Covid Inggris Bukan Barang Baru

BGS: Kita Ngetesnya Kurang Banyak

Senin, 15 Maret 2021 21:52 WIB
Varian Covid Inggris Bukan Barang Baru BGS: Kita Ngetesnya Kurang Banyak

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) memastikan, varian Covid Inggris atau B117 bukanlah barang baru di Tanah Air.

Kehadiran varian Covid Inggris yang secara resmi diumumkan pemerintah, melalui Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono pada tanggal 2 Maret 2020, diduga kuat sudah lama ada di Indonesia.

“Bukan berarti baru masuk. Karena di pertengahan Januari 2021, varian Inggris sudah ada di Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei, Australia. Indonesia nggak ada. Jadi kan either memang Allah Yang Maha Esa sangat menyayangi kita, atau mungkin kita ngetesnya kurang banyak. Ini kan masuknya dari Arab Saudi, dari tenaga migran. Sebenarnya, sudah cukup lama masuknya," papar BGS.

Baca juga : Sudahi Saling Sikut, Sekarang Waktunya Saling Menguatkan

BGS menjelaskan, sampai Desember 2020, kita baru melakukan 172 whole genome sequencing atau pengurutan DNA lengkap dari suatu genom organisme pada satu waktu. Mekanisme ini penting untuk mendeteksi kemunculan varian baru Covid.

“Itu sangat sedikit. Di negara lain, dalam setahun, jumlahnya bisa mencapai 10-20 ribu,” kata BGS.

Sebagai langkah percepatan, pada 8 Januari 2021, Kementerian Kesehatan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca juga : Satgas Covid-19: Integrasi Data Pusat - Daerah Mampu Tingkatkan Kualitas Keakuratan

“Kami mengintegrasikan 12 laboratorium yang bisa melakukan genome sequencing, baik di Kemenkes atau Kemenristek/BRIN. Dulu, dalam 12 bulan, baru mendeteksi 170. Sekarang, dalam waktu 3 bulan, kita melakukan 500 genome sequencing. Sehingga, akhirnya bisa ditemukan varian Inggris,” terang BGS.

Terkait varian Inggris, BGS mengatakan, virus tersebut memang lebih cepat menular. Namun, belum terbukti tingkat fatalitasnya. Karena itu, BGS meminta masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.

Apakah virus ini masih bisa dikendalikan oleh vaksin? "Berdasarkan penelitian yang kami terima dari Brazil, mengkonfirmasi bisa. Varian Inggris bisa kita tangani dengan vaksin yang kita gunakan saat ini," pungkas BGS. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.