Dark/Light Mode

Orang Dekat Positif Covid, Apa Yang Harus Kita Lakukan?

Sabtu, 13 Februari 2021 08:40 WIB
Orang Dekat Positif Covid, Apa Yang Harus Kita Lakukan?

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar tentang kawan atau anggota keluarga yang positif Covid, tentunya membikin kita kaget. Apalagi, kalau kita sempat berinteraksi cukup dekat dengan mereka. Apa yang harus kita lakukan dalam situasi ini?

Kandidat PhD Ilmu Kedokteran dari Kobe University Jepang, dr. Adam Prabata menjelaskan, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memastikan, apakah kita memiliki kontak erat dengan orang yang positif Covid tersebut.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, kontak erat adalah riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probable Covid-19 dengan bentuk kontak seperti:

1. Tatap muka/berdekatan dalam radius 1 meter dalam waktu 15 menit atau lebih

Baca juga : Wartawan Bisa Dapat Vaksin Covid, Ini Syaratnya

2. Sentuhan fisik langsung (bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain)

3. Memberikan perawatan langsung kepada kasus terkonfirmasi atau probable, TANPA APD standar

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) berpendapat, kontak dalam waktu 15 menit yang dimaksud tidak harus terjadi secara terus-menerus.

Di lingkungan kantor, misalnya. Kontak dengan orang yang terinfeksi Covid-19 dalam jarak kurang dari 18 meter, dapat diilustrasikan sebagai berikut: interaksi di ruangan kantor (5 menit), di dapur (6 menit), di toilet (3 menit), di lift (3 menit) dalam rentang waktu 24 jam.

Baca juga : GPMI Tebar Bansos Covid-19 Tanpa Pandang Suku Dan Agama

"Yang seperti itu, tetap dianggap kontak erat, meski tidak ada kontak selama 15 menit terus-menerus," kata Adam via akun Instagramnya.

Adam menambahkan, untuk pasien Covid bergejala, kontak erat yang perlu diwaspadai adalah kontak erat yang terjadi 2 hari sebelum gejala muncul, hingga waktu pasien diisolasi. Sedangkan untuk pasien Covid yang tidak bergejala, kontak erat yang perlu diwaspadai adalah  2 hari sebelum swab PCR dengan hasil positif pertama, hingga pasien diisolasi.

Lalu, apa yang harus dilakukan, bila ternyata kita masuk dalam kategori kontak erat? "Segera lakukan karantina mandiri selama 14 hari. Jika muncul gejala dalam masa isolasi 14 hari, maka itu tergolong kasus suspek. Segera berobat dan cek PCR," terang Adam.

Jadi, PCR wajib dilakukan bila muncul gejala saat karantina mandiri. Bila tidak bergejala sama sekali, PCR boleh mulai dilakukan paling cepat pada hari kelima setelah kontak erat.

Baca juga : Stafnya Positif Covid, Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg Langsung Isoman

Karantina mandiri tetap dianjurkan hingga 14 hari, meski tes PCR memberikan hasil yang negatif.

Selama karantina mandiri, kita harus selalu berkonsultasi dengan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Terutama, bila mengalami gejala pasca kontak erat. "Minimalkan risiko membuat keputusan sendiri, untuk mengurangi risiko pada diri Anda,dan juga keluarga," pungkas Adam. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.