Dark/Light Mode

Akselerasi Muatan Balik Tol Laut, Momentum Perluasan Pasar Komoditi Papua

Rabu, 17 Maret 2021 19:09 WIB
Foto: Dirjen Hubla
Foto: Dirjen Hubla

 Sebelumnya 
Terkait hal ini, Bupati Jayapura Matias Awaitouw mengatakan, kehadiran Tol Laut menjadi bukti nyata hadirnya Program Strategis Nasional di Indonesia. Khususnya di wilayah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terdepan, dan Perbatasan) seperti di beberapa wilayah di Timur Indonesia. Salah satunya, Depapre.

“Ini dapat dirasakan oleh masyarakat setempat dengan mengolah dan memproduksi hasil sumber daya alam, yaitu batu ciping dan kayu olahan,” jelasnya.

Baca juga : Raker Dengan DPD, Menpora Jelaskan Persiapan PON Papua

Kepala Dinas Perindagkop Provinsi Papua, Laduani menjelaskan, hal ini juga menjadi bagian dari filosofi Ship Follow the Trade. Dengan melibatkan para pelaku usaha baru untuk menjadi ekosistem baru di sebuah daerah 3TP, dalam distribusi logistik.

Khususnya, komoditi unggulan daerah untuk sampai ke kabupaten lain sebagai penyangga dan hinterland di daerah-daerah pegunungan, seperti di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten lainnya.

Baca juga : Kontribusi Koperasi Ditargetkan Naik 5,5 Persen Ke PDB

“Sehingga menjadikan terciptanya compatibility harga yang kompetitif, dengan hasil produksi dari daerah lain di luar Papua. Serta governance yang terus terjaga bagi naik turunnya biaya, yang akan timbul. Sehingga, tujuan Tol Laut menekan disparitas harga dapat tercapai,” jelasnya.

Tenaga Ahli Kedeputian V Kantor Staf Presiden, Laus DC Rumayom berharap, Tol Laut juga dapat membuat berbagai komoditi unggulan Papua dapat merambah jalur perdagangan internasional.

Baca juga : Didatangi Menperin, Produsen Mobil Janji Perluas Pasar Ekspornya

Untuk diketahui, komoditi unggulan di Kabupaten Merauke antara lain meliputi beras, karet, kelapa sawit dan gambir. Sementara Kabupaten Mimika, Kabupaten Supiori, dan Kabupaten Biak Numfor terkenal dengan komoditi perikanan. Sementara Kabupaten Jayapura, unggul di produk batu ciping dan kayu olahan.

"Semoga, semua dapat merambah jalur perdagangan internasional ke negara-negara pasifik seperti di PNG, Kepulauan Salomon, Vanuatu, Palau dan negara-negara tetangga lainnya,” pungkas Laus. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.