Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta Balai Latihan Kerja (BLK) terus berkolaborasi dengan industri, agar pelatihan yang diselenggarakan mampu mengikuti perubahan yang ada. Apalagi dengan adanya revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19 telah mempercepat perubahan pola usaha dan industri.
"Kita dalam kondisi seperti ini tidak ada pilihan selain kolaborasi dengan dunia usaha. Seberat apapun tantangan ketenagakerjaan bisa dilalui dengan kolaborasi," kata Ida dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/3).
Baca juga : Mendag Jamin Tak Ada Impor Beras Saat Panen Raya
Dia juga mengatakan, selain revolusi industri 4.0 dan dampak pandemi Covid-19, kolaborasi dengan dunia industri juga diperlukan untuk menjawab tantangan klasik ketenagakerjaan. Di antaranya adalah angkatan kerja yang mayoritas berpendidikan menengah ke bawah dan mismatch antara supply dan demand pasar kerja.
Ida berharap, kolaborasi dengan stakeholders mampu memperkuat BLK. Tidak hanya dari sisi pelatihan dan sertifikasi, namun juga dari sisi penempatan. Misalnya di BLK Bantaeng yang dikunjungi Ida, dia berharap BLK tersebut bisa menjadi tempat bertemu semua stakeholder ketenagakerjaan maupun pertemuan dengan para pelaku usaha di pasar kerja.
Baca juga : Menteri Ida Ingin Pekerja Migran Dapat Kuota Kartu Prakerja
Selain kolaborasi, upaya lain yang dilakukan Kemnaker adalah menerapkan program transformasi BLK. Arah kebijakannya mengubah BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi menjadi pusat pengembangan kompetensi. Sehingga produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
"Agenda 6R yang perlu menjadi perhatian utama kita yaitu Reformasi kelembagaan, Redesain substansi pelatihan, Revolusi SDM, Revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship," ujar Ida. [EFI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya