Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tak Lama Lagi Harga Bawang Turun
Operasi Pasar Bawang Merah di Surabaya Diserbu Pembeli
Selasa, 9 April 2019 11:57 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah sukses melakukan operasi pasar bawang merah 21 ton di Jakarta, Kementerian Pertanian (Kementan), kembali menggelar operasi serupa di tiga pasar di Surabaya, Senin (8/4). Untuk diketahui, Kementan mulai menghelat operasi pasar bawang sejak Jumat tanggal 5 April, guna menstabilkan harga bawang merah dan bawang putih di pasaran.
Operasi pasar di Surabaya ini dipimpin langsung Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan, Mohammad Ismail Wahab. Pembeli yang datang terdiri dari pedagang dan masyarakat, berebut bawang merah yang dijual tersebut.
"Untuk di Surabaya, total kami gelontorkan 24 ton. Di Pasar Pabean sebanyak 8 ton, Pasar Kaputren 8 ton, dan besok di Pasar Mangga Dua 8 ton," ujar Ismail saat mengikuti langsung transaksi jual beli di Pasar Kaputren.
Pemerintah berharap, operasi pasar ini mampu meyakinkan pasar, bahwa stok bawang itu banyak. Sehingga, spekulan tidak membuat harga yang tinggi. Ditegaskan, kenaikan harga terjadi bukan karena suplainya sedikit. Melainkan, karena terlambat panen akibat kendala hujan. Pasokan bawang kini semakin meningkat, karena beberapa daerah sudah mulai panen.
"Harga di tingkat petani tidak terlalu mahal, berkisar Rp 22 ribu per kg. Jadi, disparitasnya tidak terlalu jauh. Sehingga, dengan adanya operasi pasar ini, harga akan segera turun," tutur Ismail.
Baca juga : Laga Diprediksi Panas, Arema Ogah Latihan di Surabaya
Ia menambahkan, bawang tersebut diambil dari pengepul besar yang membantu kebutuhan operasi pasar dengan harga yang selisihnya lumayan. Harga jualnya sebesar Rp 23 ribu per kg, sementara di pasar masih Rp 35 ribu. Sehingga, ada selisih hampir Rp 12 ribu. "Saya berterima kasih kepada perusahaan yang membantu terlaksananya operasi pasar ini," kata Ismail.
Pasokan Jelang Puasa
Dalam kesempatan yang sama, Ismail mengatakan, ketersediaan bawang merah jelang puasa dan lebaran sangat mencukupi. April ini, pasokan diperkirakan lebih dari 90 ribu ton, hanya saja memang tidak serempak.
"Ini sudah mulai bergerak. Sebentar lagi akan ada panen di Brebes. Demak sendiri ada 1.600 hektare, jika dikalikan 10 ton sudah berapa itu? Jadi tidak perlu khawatir soal stok. Hanya tinggal mengatur distribusi dan suplainya ke pasar-pasar induk maupun retail," tuturnya.
Dengan adanya operasi pasar, Ismail yakin harga akan cepat kembali stabil. Sebab, di beberapa daerah, sudah mulai panen bawang. "Kita tentunya berharap harga kembali normal di bawah Rp 30 ribu per kg," tegasnya.
Baca juga : Stabilkan Harga, Kementan Gelar OP Bawang Merah & Bawang PutihÂ
Ismail menyebutkan. persoalan harga bawang merah memang dilematis. Harga di petani sekarang Rp 22 ribu per kg, dan dipastikan harga tidak mungkin jatuh. "Informasi dari teman - teman petani, harga 2018 sangat rendah, berkisar Rp 5 hingga Rp 7 ribu di tingkat petani. Sehingga, mereka agak merasa putus asa," sebutnya.
"Nah sekarang ini, pas harga naik, mereka semangat lagi. Biarkan sementara waktu menyenangkan petani," sambungnya.
Melihat kondisi bawang merah yang fluktuatif, Ismail menegaskan Kementan akan membuat semacam standar harga. Harga batas atas dan bawah untuk melindungi petani dan konsumen. "Idealnya, harga di petani itu Rp 15 sampai 16 ribu per kg. Itu sudah untung, jadi bisa masuk dengan harga jual maksimal Rp 23 ribu," tutupnya.
Dukungan Eksportir dan Importir Bawang
Thio Herry, CEO PT Sian Liep tergerak ikut operasi pasar dikarenakan kecintaannya kepada negara. Dengan operasi pasar, Thio memprediksi masalah naiknya harga bawang akan selesai dalam hitungan hari. "Kita orang Indonesia, cinta NKRI. Ini untuk menjaga harga bawang, kami ikut merasa terpanggil. Paling - paling dalam 3 hari ini harga kembali normal," ujarnya.
Baca juga : BULOG Gelar Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah
Bawang operasi pasar ini, menurutnya, didatangkan dari Madura, Probolinggo dan Nganjuk yang berkualitas bagus dan berstandar ekspor.
Sementara itu, Harijono, Dirut CV Sakaei mengatakan, bawang merah yang dijual di operasi pasar berkualitas bagus. Pasokannya pun sudah mulai banyak. "Bwang yang kami jual ini bagus. Kulitnya keras dan kadar airnya rendah. Kalau masalah harga naik, ini sementara waktu saja. Sebentar lagi, akan kembali normal," katanya.
Terkait hal ini, Kepala Subdit Standardisasi Mutu, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan, Tommy Nugraha menyatakan operasi pasar ini digelar agar masyarakat memperoleh harga terjangkau. Untuk itu, Kementan mengundang beberapa perusahaan yang sekiranya berkeinginan untuk membantu masyarakat. "Keberadaan teman-teman swasta memberikan angin segar dalam rangka memberikan perhatian untuk masyarakat. Semoga langkah ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Targetnya, secepatnya harga kembali normal," terangnya.
Fajar, pembeli di Pasar Pabean yang sehari-hari berbisnis katering, mengaku senang dengan keberadaan operasi pasar ini. "Harga bawang merah sekarang itu Rp 31 ribu lebih. Harapan masyarakat, pemerintah senantiasa membantu meminimalisir harga - harga yang semakin meloncat," katanya.
Sebagai informasi, sebelum operasi pasar digelar, harga bawang merah di Pasar Pabean dan Kaputren terpantau Rp 35 ribu per kg. Perusahaan yang terlibat dalam operasi pasar ini berkomitmen terus membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya