Dark/Light Mode

Sejuta Nelayan Dilatih Melek Teknologi

Selasa, 9 April 2019 07:36 WIB
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. (Foto : twitter@kemaritiman)
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. (Foto : twitter@kemaritiman)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program 1 juta nelayan berdaulat berbasis teknologi 4.0 resmi diluncurkan. Tujuannya, untuk memaksimalkan potensi kekayaan laut. Program tersebut, ditargetkan akan diterapkan di 300 kabupaten/kota wilayah pesisir Indonesia dengan target peserta minimal 300 ribu nelayan hingga tahun 2019.

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Indonesia memiliki potensi di sektor maritim 1,3 triliun dolar AS lebih per tahun. Sementara Indonesia baru memanfaatkan potensi sekitar 8 persen. Sisanya masih masih banyak yang bisa dimanfaatkan.

Hal itu terjadi lantaran minimnya teknologi yang dimiliki nelayan, dan banyak nelayan yang belum terlatih. Karena itu, pemerintah memfokuskan program 1 juta nelayan berdaulat berbasis teknologi 4.0. Program ini memberikan pelatihan kepada sekitar 1.000 orang yang terdiri dari nelayan, ketua rukun nelayan tiap desa/kecamatan, pengurus/petugas koperasi nelayan, petugas TPI, pembina nelayan.

Baca juga : Top, Sri Mulyani Jadi Menkeu Terbaik Asia Lagi

Targetnya, program tersebut bisa diterapkan di 300 kabupaten/kota wilayah pesisir Indo- nesia dengan target peserta minimal 300.000 nelayan hingga tahun 2019. “Kita akan bikin satu model dulu, lalu jika sudah berjalan akan diduplikasikan di tempat- tempat yang lain,” kata Luhut, di Jakarta, kemarin

Dia berharap kelangsungan program ini dapat dibantu oleh CSR dari perusahaan-perusahaan besar selain Telkom, karena dampaknya akan menaikkan perekonomian para nelayan. “Tugas pemerintah disini adalah membantu apa yang bisa dibantu mempermudah kerja mereka seperti proses perizinan dan sebagainya,” sambungnya.

Salah satu bentuk pelatihan yang diberikan kepada nelayan adalah berupa aplikasi Fish On, yaitu aplikasi berbasis android dengan fitur pencurian ikan, pengawetan ikan, penjualan ikan, komunikasi pencatatan hasil tangkapan ikan, panic button untuk permintaan ban-tuan dalam kondisi darurat, fitur pembayaran elektronik dan fitur belanja kebutuhan sehari hari.

Baca juga : Beda Nasib Dengan Siti, Doan Terpukul

Selain itu, ada aplikasi penjualan dan manajemen gudang untuk koperasi nelayan, aplikasi lelang ikan online yang menghubungkan TPI, nelayan dan pedagang ikan, serta aplikasi website penjualan e-commerce ikan. Luhut berharap dengan adanya aplikasi ini potensi laut Indonesia bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

“Selama ini kita hanya mengambil ikan tetapi tidak dimanage, nah dengan adanya aplikasi ini kami harap para nelayan bisa mengambil ikan dengan maksi- mal dan mengelolanya dengan baik, Saya optimistis hal ini bisa membantu kita mengelola laut kita,” jelasnya.

Luhut mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi di sektor maritim 1,3 triliun dolar AS lebih per tahun. Sementara Indonesia baru memanfaatkan potensi sekitar 8%. Peluncuran 1 juta Nelayan Berdaulat dilatar belakangi oleh fakta bahwa kekayaan laut Indonesia menurut UNDP pada tahun 2017 sebesar USD 2.5 triliun per tahun namun baru dapat dimanfaatkan sebesar 7% karena minimnya teknologi. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.