Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muhadjir Minta Masyarakat Selalu Waspada

Jangan Kepedean Deh Bisa Jinakkan Corona

Rabu, 31 Maret 2021 07:02 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  Muhadjir Effendy (Foto:Dok Kemenkopmk.go.id)
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (Foto:Dok Kemenkopmk.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah meminta masyarakat bersabar untuk tidak pulang dulu ke kampung halaman. Keputusan larangan mudik Lebaran tahun ini merupakan cara efektif melindungi masyarakat dari bahaya virus Corona.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, Indonesia termasuk negara yang mampu mengendalikan penyebaran Covid-19. Buktinya, setiap hari kasus positif terus menurun.

“Sementara di belahan bumi yang lain, pandemi ini cenderung memburuk dan dihantui oleh munculnya varian baru Covid-19. Misalnya di Eropa dan Asia Selatan,” ujar Muhadjir kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Meski begitu, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini menyatakan, pemerintah dan masyarakat tak boleh lengah.

Baca juga : DMI DKI Jakarta Imbau Khutbah Diisi Dengan Kecaman Atas Tindakan Teror

Banyak negara-negara yang awalnya dipuji karena dianggap berhasil menangani Covid-19, justru kondisinya kini memburuk. Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus tetap waspada.

“Kita juga jangan merasa sudah lebih baik daripada negara lain dalam menjinakkan Covid19. Semua belum tentu dan masih butuh waktu. Jangan terlalu kepedean,” imbau Muhadjir.

Dia juga mengingatkan, berdasarkan pengalaman pemerintah, kasus Covid-19 sudah pasti mengalami lonjakan usai mobilitas masyarakat pada libur panjang dan cuti bersama.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, libur Idul Fitri tahun lalu telah mengakibatkan kenaikan rata-rata jumlah kasus harian 68-93 persen. Dengan penambahan kasus harian 413 sampai 559, serta jumlah kasus mingguan berkisar 2.889 sampai 3.917.

Baca juga : Bupati Dan Wabup Jangan Keluyuran Ke Luar Kota

Sedangkan, persentase kematian mingguan antara 28-66 persen atau sebanyak 61 sampai 143 kasus kematian. Tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR), juga tinggi.

Menurutnya, hal itu perlu mendapat perhatian khusus. “Kita harus lakukan langkah tegas, agar hal itu tidak terulang kembali,” tegas Muhadjir.

Karena itulah, pemerintah menerbitkan larangan aktivitas mudik Lebaran, mulai 6 sampai 17 Mei 2021.

“Kita semua berkepentingan untuk mempertahankan keadaan yang membaik ini sembari mengharapkan herd immunity effect dari pelaksanaan vaksinasi yang sekarang sedang berjalan,” tandasnya.

Baca juga : Dukung Kesehatan Masyarakat, BPOM Revitalisasi Program Pangan Aman

Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan, seandainya pemerintah memberikan kesempatan liburan atau izin mudik, akan berdampak pada semakin meningkatnya angka kematian akibat Covid-19.

Keputusan pemerintah untuk lebih awal mengumumkan larangan mudik Lebaran tahun 2021, dinilainya tepat.

Hal itu akan membuat masyarakat lebih siap untuk tidak mudik atau bepergian ke luar kota guna mencegah penyebaran Covid-19.  [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.