Dark/Light Mode

Teten Dorong Masyarakat Menengah Ke Atas Rajin Belanja

Yang Duitnya Beranak Jangan Simpan Di Bank

Rabu, 3 Maret 2021 06:30 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat menjadi narasumber Forum Group Discussion besama Rakyat Merdeka, Selasa (2/3/2021). (Foto: Dok. Rakyat Merdeka)
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat menjadi narasumber Forum Group Discussion besama Rakyat Merdeka, Selasa (2/3/2021). (Foto: Dok. Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berbagai jurus dilakukan pemerintah agar ekonomi nasional yang ambruk dihantam Corona, bisa segera pulih. Berbagai insentif pajak sudah diberikan agar rakyat kelas menengah ke atas rajin belanja. Mereka yang punya duit, diimbau jangan sekadar menyimpan di bank agar beranak, tapi mau membelanjakannya. Kalau konsumsi rakyat naik, ekonomi bakal terkerek.

Hal itu dikatakan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat menjadi narasumber Forum Group Discussion besama Rakyat Merdeka, Selasa (2/3). Diskusi yang digelar secara virtual itu, mengangkat tema “Protokol Kesehatan Terjaga, Ekonomi Rakyat bangkit”.

Mengawali pembicaraannya, eks Kepala Staf Kepresidenan ini mengakui perekonomian Indonesia masih belum normal akibat pandemi. Kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang selama ini jadi tumpuan menggerakkan sektor ekonomi, masih banyak yang terkapar. Program-program perlindungan bagi UMKM, seperti restrukturisasi pinjaman, subsidi kredit, dan hibah modal kerja, tetap relevan untuk dilanjutkan tahun ini.

Baca juga : Bahlil: Pasang Surut Biasa, Jangan Pesimis Dulu Dong

“Kami berharap, dengan program ini, UMKM bisa tetap bertahan dan berusaha di tengah pandemi Covid-19,” kata Teten.

Eks aktifis ICW ini menuturkan, persoalan ekonomi saat ini bukan hanya dari sisi suplay, tapi juga dari demand. Selama pandemi, daya beli masyarakat turun karena banyak yang kehilangan pekerjaan dan omzetnya berkurang.

Sesuai dengan Undang-undang Ciptaker, kata Teten, pemerintah mendorong agar seluruh kementerian dan lembaga membelanjakan 40 persen dari anggaran belanjanya untuk produk dan jasa dalam negeri. Termasuk badan usaha di bawah Kementerian BUMN. “Pak Erick juga sudah membuat kebijakan untuk menyerap produk UMKM,” katanya.

Baca juga : Energen Ajak Masyarakat Sarapan Sehat dan Bergizi

Sementara di sisi lain, masyarakat kalangan menengah ke atas, justru bersikap defensif. Duit yang dimiliki, kata dia, dibiarkan tersimpan di bank. Tak heran, selama pandemi ini, orang-orang kaya ini terus bertambah duitnya efek dari bunga yang didapat dari simpanannya di bank.

Kalangan inilah, lanjut Teten, jadi prioritas pemerintah untuk ikut membantu menggerakkan roda ekonomi. Duit simpanannya di bank, dipancing untuk segera dibelanjakan. Makanya, pemerintah memberikan relaksasi pajak untuk berbagai sektor.

Tak hanya itu, program vaksinasi yang sudah berjalan diperluas cakupannya. Setelah dari kalangan prioritas seperti tenaga kesehatan, pelayanan publik dan guru, vaksin selanjutnya ditujukan kepada pelaku dunia usaha, termasuk UMKM. Kemudian, vaksinasi juga harus memprioritaskan kepada masyarakat menengah ke atas, sehingga mereka bisa beraktivitas. Sebab, mereka memiliki daya beli dan memutar roda perekonomian.

Baca juga : Bamsoet Dorong Masyarakat Menengah Atas Bantu Pertumbuhan Ekonomi

Menurutnya, bila vaksinasi juga menyasar kelompok middle up yang menggerakkan konsumsi rumah tangga, maka akan berdampak positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Mereka bisa jalan-jalan, keluar rumah, dan wisata, sehingga uang mereka tidak tidur dan beranak di bank,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.