Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ada kabar buruk buat rakyat. Menteri Sosial, Tri Rismaharini akan menghentikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) karena nggak ada dananya. Padahal rakyat sangat tertolong BLT di tengah pandemi Corona. Please Bu Risma, BLT tunai jangan distop!
Risma-sapaan akrab Tri Rismaharini-mengatakan, dana BLT yang besaran Rp 300 ribu per bulan itu, hanya cukup sampai bulan ini saja. “Enggak ada anggarannya untuk itu,” ujar politisi PDIP itu saat menghadiri puncak HUT Ke-19 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/3).
Alasan lainnya, kata Risma, situasi pandemi di Indonesia telah bergerak ke skala mikro. Sehingga masyarakat seharusnya kini telah dapat beraktivitas kembali, dengan harapan situasi pergerakan perekonomian di Indonesia sudah mulai normal.
Meski begitu, Risma tak lepas tangan. Menurutnya, bila masih ada warga yang perlu ditolong, mereka masih bisa mengajukan ke Kementerian Sosial. Nanti dibantu dalam bentuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) senilai Rp 200 ribu.
Baca juga : Banyak Kapal Lansia Ganggu Layanan Logistik
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo ikut angkat bicara soal penghentian BLT. Menurut dia, bantuan yang dihentikam Kemensos merupakan program sementara pemerintah dalam membantu masyarakat di masa pandemi
“Yang disetop pada April 2021 kan. Ini memang program sementara, harus soft landing seiring pemulihan ekonomi,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Yustinus menjelaskan, BLT yang akan disetop itu menyasar 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Sementara, untuk program bantuan tunai lainnya masih akan terus berjalan pada 2021. “Masih ada skema program keluarga harapan (PKH), Kartu Prakerja, BLT dana desa. Semua tunai,” imbuh Yustinus.
Kemenkeu akan terus memonitor penyaluran seluruh bansos yang akan diberikan tahun ini. Hal ini agar penyaluran tepat sesuai target dan tepat sasaran.
Baca juga : Wamenag: Vaksin Halal, Jangan Ragu Disuntik AstraZeneca
Gara-gara mau menghentikan BLT, Risma pun di-bully rame-rame. Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW) menyayangkan keputusan Risma tersebut. Padahal, bantuan tersebut dapat memicu peningkatan daya beli di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional.
Menurut dia, sebelumnya juga Kemensos sudah menghapus program santunan untuk keluarga korban meninggal akibat Covid-19. Seharusnya, kedua program tersebut mesti dipertahankan demi kesejahteraan masyarakat.
Apalagi, kata dia, anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional telah ditingkatkan. Sehingga bisa digunakan untuk membiayai program-program bantuan.
Desakan Kemensos mengkaji ulang rencana penghentian BLT datang juga Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin. Dia menyarankan pemerintah mengevaluasi pelaksanaan program BLT yang berjalan di 2020 dan 2021
Baca juga : Siva Aprilia, Keranjingan Bulu Tangkis
“Cek kembali data ini, karena ke depan sebagai bahan evaluasi,” ujar Azis.
DPR juga mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan kembali perpanjangan pemberian bantuan tunai apabila kondisi perekonomian masyarakat belum berangsur pulih, meskipun pergerakan ekonomi Indonesia sudah mulai normal.
Bantuan ini, kata Azis, diharapkan masyarakat. Alasannya karena menolong mereka yang saat ini perekonomiannya semakin sulit akibat terdampak pandemik Covid-19. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya