Dark/Light Mode

AHY: Tak Semua Senior Militer Bisa Jadi Contoh Yang Baik

Sabtu, 6 Maret 2021 12:22 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat melantik Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, Jumat, 30 Agustus 2013.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat melantik Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, Jumat, 30 Agustus 2013.

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, dalam dunia keprajuritan, dia selalu diajarkan wajib menghormati para senior. Sayangnya, dari para senior pula dia mengaku mendapatkan pelajaran, tak semua bisa dijadikan contoh yang baik.

Pernyataan ini disampaikan AHY terkait Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Sumatera Utara (Sumut) yang dilakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD), Jumat (5/3/2021).

"Namun dari para senior, saya mendapatkan pelajaran, bahwa tidak semua bisa dijadikan contoh yang baik,” sindirnya.

Meski demikian, lanjut AHY lagi, dia tetap berharap, mendapatkan keteladanan dan contoh yang baik untuk jadi referensi dan motivasi generasi muda Indonesia. Agar tumbuh dan berkembang lebih maju.

Baca juga : Tak Berpotensi Tsunami, Gempa Mentawai Miliki Pergerakan Naik

"Terkait dengan keterlibatan KSP Moeldoko yang selama ini mengelak, sekarang terang benderang, terbukti menerima ketika diminta menjadi Ketua Umum Demokrat versi KLB abal-abal," kata AHY dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat malam.

Menurut dia, apa yang disampaikan Moeldoko dalam KLB tersebut, meruntuhkan semua pernyataan yang pernah disampaikan Moeldoko sendiri, yaitu tidak terlibat dalam KLB karena masalah internal Demokrat.

AHY menegaskan, Moeldoko bukanlah kader Partai Demokrat, sehingga hal ini bukan masalah internal Demokrat.

"Segelintir kader Demokrat yang semangat melaksanakan KLB tidak mungkin semangat, kalau tidak ada dukungan dari Moeldoko. Karena itu, apa yang selama ini disampaikannya dipungkiri, dengan mau menjadi Ketua Umum versi KLB yang ilegal," ujar pria yang meninggalkan karier militernya dengan pangkat terakhir Mayor ini, demi terjun ke dunia politik.

Baca juga : Habiskan Miliaran, Bendungan Heula Jadi Wisata Air Warga Banten

Dia pun mempersilakan masyarakat menilai, sikap dan perilaku mereka yang berusaha mengambil alih Demokrat yang sah, apakah baik atau tidak.

Karena itu, AHY meminta dengan hormat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya Menteri Hukum dan HAM untuk tidak memberikan pengesahan terhadap KLB PD yang melanggar hukum dan konstitusi partai.

Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB di Deli Serdang, Sumut, Jumat. Moeldoko mengalahkan Marzuki Alie, setelah nama keduanya diajukan peserta KLB dalam sidang yang dilakukan.

Namun, saat pimpinan sidang, Jhoni Allen membacakan voting, dukungan peserta KLB lebih banyak diberikan kepada Moeldoko. "Dengan ini memutuskan Bapak Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025," kata Jhoni.

Baca juga : Wartawan Senior Mulai Divaksin, Dokter : Tak Ada Efek Samping Berat

KLB tersebut juga menetapkan Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI, sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.