Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tangani Corona

Risma: Tak Ada Yang Sekeras Saya

Rabu, 10 Maret 2021 07:57 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2021 di Jakarta, kemarin. Kementerian Sosial berupaya mengurangi beban masyarakat pada masa pandemi Covid-19 melalui bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai, Bantuan Sosial (Bansos) dan lainnya. (Foto : Istimewa).
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2021 di Jakarta, kemarin. Kementerian Sosial berupaya mengurangi beban masyarakat pada masa pandemi Covid-19 melalui bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai, Bantuan Sosial (Bansos) dan lainnya. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengklaim sebagai sosok yang paling keras da­lam penanganan pandemi virus Corona (Covid-19). Hal itu ia lakukan ketika masih menjabat sebagai wali kota Surabaya.

Risma mengaku, ketika itu dirinya kerap melakukan razia protokol kesehatan pencega­han Covid-19 di sejumlah lokasi yang menjadi tempat kumpul anak muda di Kota Pahlawan itu.

“Saat saya menjadi wali kota Surabaya, teman-teman Badan Nasional Penanggulangan Bencana hafal, saya paling keras menangani pandemi ini, mungkin tidak ada yang sekeras saya,” kata Risma dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, kemarin.

Baca juga : Dana Desa 2021 Buat Penanganan Covid-19

Risma mencontohkan sampai pernah beradu mulut dengan para pemuda yang kedapatan tak mematuhi protokol kesehatan. Ia menyampaikan tentang risiko penularan Covid-19 yang tinggi di lingkungan keluarga ke para anak muda tersebut.

“Saya jelaskan, ‘Nak, kamu masih muda, kamu kuat. Tapi kalau kamu kena dan pulang, kamu menularkan orang tuamu, kalau terjadi apa-apa kepada orang tuamu, kamu seperti apa? Langsung mereka ‘iya, maaf bu maaf,” ujarnya.

Tak hanya itu, Risma meng­klaim dirinya juga berhasil menurunkan laju penularan virus Corona secara drastis selama memimpin Surabaya. Bahkan, kala itu Surabaya sempat dikategorikan menjadi zona hitam, sebab tingkat penularan yang sangat tinggi.

Baca juga : Masyarakat Tak Usah Keluyuran Dulu Deh...

Kota Surabaya pada 1 Juni 2020 memang masuk kategori zona hitam penyebaran virus Vorona berdasarkan data Pemprov Jawa Timur. Saat itu, kasus di Surabaya mencapai 2.633 orang, padahal di kabupaten/kota lain mayoritas masih ratusan kasus.

Politikus PDIP itu mengakui kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Surabaya itu memang tinggi saat itu. Namun, katanya, kasus Covid-19 tinggi lantaran pihaknya menggencarkan tes cepat atau rapid test hingga tes swab massal secara gratis di berbagai titik.

“Saya bisa membuktikan bahwa Surabaya turun drastis saat itu, dari yang merah, hitam, kemudian berangsur-angsur, bahkan sempat jadi kuning waktu saya tinggal dan saya kembali ke Jakarta,” katanya.

Baca juga : Airlangga Pede Permintaan Properti Bakal Tancap Gas

Risma meminta seluruh pihak bekerja sama mengen­dalikan pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tak menunda mengikuti program vaksinasi Covid-19. Menurutnya, apabila vaksinasi tertunda, penyebaran virus semakin tak terkendali.

“Karena itu ada beberapa negara bahkan mereka menyam­paikan kami akan hidup ber­dampingan dengan pandemi,” ujarnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.