Dark/Light Mode

KemenkopUKM Bantu UMKM Masuk Aplikasi GoFood Dan LKPP

Kamis, 6 Mei 2021 16:23 WIB
Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Sinergi Untuk Penguatan Usaha Mikro Berdaya Saing, di Jakarta, Kamis (6/5).
Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Sinergi Untuk Penguatan Usaha Mikro Berdaya Saing, di Jakarta, Kamis (6/5).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menggandeng PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), bakal memfasilitasi usaha mikro bidang kuliner, untuk masuk ke GoFood dan laman Bela Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Hal ini sebagai tindak lanjut kerja sama KemenkopUKM dan Gojek sebelumnya pada 2019 lalu. Selain kerja sama tersebut, ada juga penyerahan bantuan jaring pengaman sosial kepada pengusaha warung Tegal (Warteg), dan  pengusaha warung makan lainnya oleh BAZNAS, serta penyerahan santunan kepada anak Yatim dan Dhuafa.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pedagang warteg dan warung makan lainnya merupakan pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Melalui program bantuan jaring pengaman sosial, BAZNAS akan memberikan bantuan jaring pengaman sosial senilai Rp 1 miliar kepada mereka.

Baca juga : Kementan Klaim Alokasi Impor GPS Sudah Sesuai Kalkulasi

"Melalui kerja sama dengan marketplace dan LKPP, untuk perluasan jaringan pemasaran, pengusaha makanan ini akan kita dorong untuk bergabung dengan marketplace dan onboarding Laman Bela Pengadaan," jelas Teten dalam acara Sinergi Untuk Penguatan Usaha Mikro Berdaya Saing, di Jakarta, Kamis (6/5).

Laman Bela Pengadaan menjadi pasar online yang disediakan pemerintah. Melalui e-Katalog dan Laman BekanPengadaan LKPP di platform online tersebut, pelaku UMKM dapat memenuhi kebutuhan belanja pemerintah. 

"Selain itu, ada Pasar Digital (PaDi), yang merupakan hasil kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kementerian BUMN untuk menyerap produk UMKM melalui belanja barang dan jasa BUMN dengan nilai di bawah Rp 14 miliar," jelasnya.

Baca juga : Wamenkes: JAGA KPK Bantu Kawal Tangani Corona

Lebih dari itu, Teten mengatakan, upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) dilakukan dengan kebijakan subsidi bunga, penempatan dana restukturisasi, imbal jasa penjaminan, insentif pajak, tambahan modal kerja kepada koperasi melalui LPDB-KUMKM, dan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Dari sisi hilir, pemerintah memperluas akses pasar produk UMKM, terutama melalui pasar online. "Target pemerintah pada tahun 2023, 30 juta UMKM dapat terhubung ke ekosistem digital. Hingga bulan April 2021, tercatat baru sekitar 12 juta atau 18 persen pelaku UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital," ujar Teten.

Di kesempatan yang sama, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Gojek, Dyan Shinto E Nugroho menuturkan, pihaknya mencatat ada perubahan perilaku konsumen, di mana banyak orang belanja makanan pindah ke sistem online. 

Baca juga : Kemlu: Warga India Yang Masuk Indonesia Punya KITAS Dan KITAP

“Kami juga mencatat ada peningkatan jumlah layanan logistik dan juga transportasi online," kata Shinto.

Bahkan, sambungnya, selama pandemi ada sekitar 180 ribuan UMKM yang bergabung dengan GoFood dan Gojek, di mana 90 persen di antaranya merupakan usaha mikro. Pihaknya juga melakukan langkah dengan menawarkan ekosistem bisnis dengan berbagai kemudahan dan fitur-fitur bagi UMKM.

"Di dalamnya termasuk pelatihan-pelatihan bagi UMKM seperti pelatihan manajemen dan packaging," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.