Dark/Light Mode

Rasio Kredit UMKM Bakal 30 Persen

Pemerintah Dongkrak Plafon KUR Jadi Rp 20 Miliar

Kamis, 6 Mei 2021 21:42 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (Foto: Humas Kemenkop)
Menkop UKM Teten Masduki (Foto: Humas Kemenkop)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyatakan, pemerintah akan menaikkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp 500 juta menjadi Rp 20 miliar. Di mana saat ini kenaikan plafon KUR dalam tahap pembahasan bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Plafon KUR dari sebelumnya maksimum hanya Rp 500 juta sekarang naik sampai Rp 20 miliar. Ini nanti akan diatur dalam KUR khusus yang implementasinya masih kita bahas di Kemenko Perekonomian,” kata Teten dalam acara Infobank UMKM Milenial Summit 2021 daring di Jakarta, Kamis.

Teten mengatakan, rencana ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mengamanatkan bahwa pemerintah harus meningkatkan rasio kredit perbankan untuk UMKM menjadi lebih dari 30 persen pada 2024.

“Menko Ekonomi sudah mempelajarinya. Insya Allah dengan terus menambah porsi KUR ini angka 30 persen akan dilampaui pada 2024,” ujarnya.

Baca juga : Naik 36,75 Persen, BTN Kantongi Laba Bersih Rp 625 Miliar

Ia menuturkan, porsi kredit bagi UMKM perlu ditingkatkan karena Indonesia masuk level paling rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura 34 persen porsi kreditnya untuk UMKM, Malaysia 50 persen, Thailand di atas 50 persen, dan Korea Selatan 81 persen.

Menurutnya, pemerintah perlu memperkuat akses pembiayaan supaya UMKM memiliki kesempatan untuk mengembangkan kapasitas bisnisnya dan memperkuat daya saing produksinya sehingga mereka bisa naik kelas.

“Kebijakan afirmasi ini saya kira menandai kita untuk segera melahirkan UMKM unggul dan menguasai market dalam negeri,” tegasnya.

Oleh sebab itu, ia menjelaskan dengan plafon KUR dinaikkan menjadi Rp 20 miliar akan cukup untuk UMKM dalam mengembangkan usahanya karena kalau Rp 500 juta hanya cukup untuk modal kerja dan tidak bisa memperluas usahanya.

Baca juga : Larang Mudik, Menag: Pemerintah Ingin Lindungi Warga

Tak hanya itu, Teten menuturkan pemerintah juga sedang menyiapkan Peraturan Presiden mengenai kewirausahaan dalam rangka membuat ekosistem kewirausahaan Indonesia menjadi lebih baik karena saat ini persentasenya masih di level 3,47 persen.

Ia mengatakan dari 64 juta pelaku UMKM hanya 3,47 persen yang masuk dalam kategori kewirausahaan sehingga menandakan struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh sektor kurang produktif.

“Padahal saya kira di negara maju porsinya sudah sudah 14 persen jadi kita perlu mengejar jumlah wirausahawan baru,” katanya.

Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) Supari menambahkan, KUR telah mampu menjadi penyokong utama pertumbuhan kredit pada tahun lalu.

Baca juga : Lewat Program Badai Emas, Pegadaian Bagi Hadiah Total Rp 3 Miliar

"Di 2020 sekali pun industri minus 2,4 persen tapi KUR tumbuh 82,83 persen. Ini penting untuk kita membangun sebuah program khususnya pemerintah ke depannya,” jelasnya. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.