Dark/Light Mode

Bamsoet Ajak Ikatan Pelajar Muhammadiyah Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Rabu, 10 Maret 2021 13:12 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdiri tengah) saat menerima Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di Jakarta, Rabu (10/3). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berdiri tengah) saat menerima Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di Jakarta, Rabu (10/3). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak kalangan pemuda terlibat aktif dalam peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. Sebab, berdasarkan laporan The Economist Intelligence Unit (EIU), Indeks Demokrasi Indonesia turun. Dari skor 6,48 di 2019 menjadi 6,3 di tahun 2020. Skot ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-64 dari 167 negara dunia.

"Skor 6,3 merupakan angka terendah yang diperoleh Indonesia dalam kurun waktu 14 tahun terakhir. Bahkan untuk di kawasan Asia Tenggara, indeks demokrasi Indonesia berada di peringkat empat, di bawah Malaysia, Timor Leste, dan Filipina. Menunjukkan betapa besarnya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh berbagai pihak, terutama kalangan pemuda, untuk memajukan demokrasi di Indonesia," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini usai menerima Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), di Jakarta, Rabu (10/3).

Baca juga : Pejabat Kemensos Tidak Kebal Virus Brompton

Pengurus IPM yang hadir antara lain Ketua Umum Hafizh Syafaaturrahman, Sekjen Furqon Ramli, Ketua bidang Hubungan Kerja Sama Ruslan Abdul Gani, Sekretaris bidang Organisasi Multazam Ahmad Tawalla, dan anggota bidang Organisasi Mulyono.

Ketua DPR ke-20 ini menerangkan, ada lima indikator yang digunakan EIU dalam menentukan indeks demokrasi suatu negara. Yaitu, proses pemilu dan pluralisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik, serta kebebasan sipil.

Baca juga : Bamsoet Dukung Gerakan Kembali Ke Masjid Pemuda Pancasila

"Para pemuda sebagai bagian dari tulang punggung demokrasi punya peran besar memastikan kelima indikator demokrasi tadi bisa berjalan dengan baik. Misalnya dengan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak money politic dalam setiap tahapan Pemilu, hingga menyuarakan pentingnya semangat kebangsaan dibanding penggunaan politik identitas," terang Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan, agar demokrasi di Indonesia semakin berkualitas, para pemuda harus berada dalam satu visi dan misi yang sama, yakni sama-sama mengedepankan kepentingan bangsa diatas kepentingan golongan. Sehingga organisasi kepemudaan tidak terpecah belah. Apalagi saling bertentangan satu sama lain.

Baca juga : Mensos Ajak Jurnalis Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan

"Organisasi kepemudaan harus menjadi wajah Indonesia yang bersatu dalam bingkai keanekaragaman. Karena esensi utama dari demokrasi bukanlah menghilangkan perbedaan. Tetapi, mengelola keberagaman dalam semangat persatuan dan kesatuan," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.