Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tegang Karena Corona

Edy Dan Bobby Tidak Ada Dendam Pribadi

Sabtu, 8 Mei 2021 07:15 WIB
Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi . (Foto: Dok. Diskominfo Sumut)
Wali Kota Medan, Bobby Nasution dan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi . (Foto: Dok. Diskominfo Sumut)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Medan Bobby Nasution “mengkeret” setelah digertak Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi soal tempat karantina WNI yang baru pulang dari luar negeri. Kini, Bobby dan Edy disebut telah damai, bahkan sudah telepon-teleponan.

Telah damainya Bobby dengan Edy diungkap Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar, kemarin. Menurut Irman, hubungan bosnya dengan Bobby baik-baik saja. "Bahkan, tadi malam (Kamis malam, red) setahu saya, keduanya berteleponan baik," terangnya.

Baca juga : Tsunami Corona Kian Ngeri, Warga India Patungan Jet Pribadi Kabur Ke Dubai

Pada Kamis siang (6/5), menjadi puncak panas hubungan Edy dengan Bobby. Saat itu, Edy terlihat marah dan tak segan “menjewer” Bobby karena mengaku tidak tahu tempat karantina di Kota Medan bagi WNI yang baru pulang dari luar negeri.

Irman menerangkan, yang dilakukan Edy dalam hal penanganan Covid-19 semata-mata untuk menindaklanjuti arahan Pemerintah Pusat. Edy juga bertanggung jawab memastikan kepala daerah di bawahnya, yakni bupati dan wali kota, tidak ada yang mbalelo. "Jadi, bukan bersifat personal, apalagi tendensius berkonotasi pribadi dengan Wali Kota Medan," jelasnya.

Baca juga : Atta Ke Aurel: Aku Tidur Di Atas, Kamu Di Bawah

Di sela silaturahmi dengan wartawan di Warkop Jurnalis, Jalan Agus Salim, Medan, kemarin, Bobby menjelaskan, Pemkot Medan ingin membantu Pemprov Sumut dengan menurunkan personelnya dalam mengawasi WNI yang sedang dalam masa karantina di Medan. "Saya dapat laporan terus, terjadi pergerakan dari keluarga WNI yang dikarantina. Tidak bisa dicegah. Karena petugas cuma berapa, makanya kami ingin bantu menambah personel," kata suami Kahiyang Ayu ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.