Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gelar Pelayaran Jalur Rempah, Kemendikbudristek Turut Teguhkan Poros Maritim

Selasa, 11 Mei 2021 21:59 WIB
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Restu Gunawan (Foto: Istimewa)
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Restu Gunawan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021. Kegiatan yang dilakukan untuk menyiapkan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya ini akan berlangsung selama tiga bulan. Dimulai dari Banda, pada 17 Agustus 2021, hingga Surabaya, pada 28 Oktober 2021. 

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Restu Gunawan mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun ekosistem budaya rempah dari hulu hingga hilir. Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah yang disiapkan sebagai Warisan Budaya ini dapat memperkuat diplomasi dan meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, kita ingin melihat Jalur Rempah dari geladak kapal kita sendiri,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (11/5). 

Muhibah Budaya merupakan pelayaran menggunakan KRI Dewa Ruci dan kapal latih TNI Angkatan Laut. Kapal-kapal tersebut membawa pemuda-pemudi pilihan dari 34 provinsi untuk napak tilas jalur rempah Nusantara. Pelayaran ini akan menyusuri titik-titk Jalur Rempah Nusantara di antaranya terdapat 13 titik yang dipilih pada 2021. 

Baca juga : Rencana Operasional Haji, Kemenag Koordinasi Dengan Saudi

Ke-13 titik rempah yang akan disusuri pelayaran ini antara lain Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhokseumawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Beno, dan berakhir di Surabaya. “Ini sebagai upaya menguatkan jati diri bangsa, mengenal kearifan budaya setempat, dan merayakan ketersambungan budaya Jalur Rempah,” tambah Restu. 

Restu menyampaikan, Jalur Rempah pernah mengharumkan Nusantara dan menjadi pemain penting serta pemasok utama dalam perdagangan dunia. Jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara. “Begitu pentingnya rempah-rempah bagi kehidupan manusia sehingga menjadi komoditas utama yang mampu mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial budaya dalam skala global,” ucap Restu. 

Ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia, lanjut Restu, menjadi suatu esensi dari program Muhibah Budaya Jalur Rempah atas keberagaman pendukung budaya. Keberagaman budaya ini dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya dan diplomasi budaya, memaksimalkan pemanfaatan cagar budaya dan warisan budaya takbenda. 

Baca juga : Sekarang, PPKM Mikro Diterapkan Di 30 Provinsi

“Jalur Rempah terbentuk dari lalu lintas yang padat dari Asia Timur, Timur Tengah, Eropa, dan sebaliknya. Jalur globalisasi Nusantara ini menjelma sebagai ruang silaturahmi antarmanusia lintas bangsa sekaligus sarana pertukaran dan pemahaman antarbudaya. Melampaui konteks ruang dan waktu, dipertemukan oleh laut, samudera, dan sungai,” ujar Restu.

Jumlah peserta yang akan mengikuti Muhibah Budaya Jalur Rempah dari setiap koridor pelayaran sebanyak 125 orang. Seluruh peserta yang mengikuti jalur rempah akan disebar ke dalam lima titik pergantian atau pertukaran peserta yakni Ambon, Makassar, Tanjung Uban, Padang, dan Jakarta. 

Sementara itu, Festival Jalur Rempah digelar sebagai penanda pelayaran untuk mengangkat kekayaan alam dan budaya masing-masing titik singgah yang dirajut dari elemen budaya berupa seni, kriya, kuliner, ramuan, wastra, dan kesejarahan. Pada masing-masing pelabuhan akan ditampilkan rempah khas daerah dan cerita perjalanannya sebagai salah satu bahan perdagangan dunia yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. 

Baca juga : Gandeng Polda Metro Jaya, Kemendikbud Tertibkan PTS Ilegal

Mulai dari pertunjukan budaya, suguhan kuliner setempat, workshop berbagai bidang seni seperti musik dan tari, hingga gelaran fashion wastra tradisional. Semua ini diramu dan disusun dengan cermat oleh tim kerja yang terdiri dari berbagai pihak dan melibatkan komunitas lokal dan para pelajar setempat. Melalui pagelaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah ini diharapkan para generasi muda dapat melihat betapa besar dan hebatnya Indonesia serta membakar semangat mereka untuk selalu mencintai dan menjaga Indonesia. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.