Dark/Light Mode

Arus Balik, DKI Kudu Pelototi Pemudik Asal Sumatera

Rabu, 19 Mei 2021 11:27 WIB
Warga Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat memasang spanduk penolakan terhadap masyarakat yang balik mudik, tanpa surat negatif Covid. (Foto: Tedy Kroen/RM)
Warga Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat memasang spanduk penolakan terhadap masyarakat yang balik mudik, tanpa surat negatif Covid. (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya, untuk mewaspadai penyebaran Covid-19 yang berpotensi dibawa pemudik asal Sumatera, dalam gelombang arus balik Lebaran 2021.

"Pemerintah Daerah harus paham bahwa sesuai Surat Edaran Nomor 13, sudah diberlakukan mandat ke petugas di daerah untuk rapid test 1x24 jam. Ini harus dilakukan dan kita masih harus bekerja lebih keras, untuk mencegah dan mengatasi penularan Covid-19 di negara kita ini," ujar Kepala BNPB Doni Monardo dalam siaran tertulis di Jakarta, Rabu (19/5).

Pasca berakhirnya masa peniadaan mudik Lebaran pada 17 Mei 2021, pemerintah masih terus melanjutkan upaya antisipasi terjadinya gelombang arus balik dari para pemudik. Salah satunya, arus balik dari Pulau Sumatera menuju DKI Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga : Arus Balik, Kemenhub Cs Wajibkan Pemudik Swab Antigen

Pulau Sumatera dinilai perlu mendapat perhatian lebih  karena menurut data Satgas Penanganan Covid-19, hampir seluruh wilayahnya masuk ke dalam zona merah dan oranye.

Zona merah artinya berisiko tinggi menularkan virus corona, sementara zona oranye berisiko sedang.

Terkait hal itu, Doni meminta petugas di daerah tegas dalam menegakkan aturan. Mulai dari pemeriksaan hingga kewajiban antigen di setiap titik penyekatan.

Baca juga : KNPI DKI Dukung Pengetatan Mobilisasi Pemudik Masuk Jakarta

Dalam Rapat Koordinasi Antisipasi Arus Balik dari Pulau Sumatera bersama para Kapolda, TNI, beserta Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan, dan Kepala BNPB. Pada kesempatan rakor yang dilakukan secara virtual, Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Antara lain, potensi para pemudik yang tertular varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri, harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru seperti ada dari Afrika, Inggris, ataupun India," katanya.

Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, pengawasan ketat akan terus dilakukan pada tanggal 18-24 Mei 2021.

Baca juga : Siaga Arus Balik, Petugas HK Optimalkan Layanan Di Tol Trans Sumatera

"Secara khusus, kita sudah lakukan pengetatan dengan pemberlakuan masa rapid test 1x24 jam. Kita juga mensyaratkan kepada Gubernur atau Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) untuk sosialisasi ke masyarakat, agar tidak ada kerumunan di Bakaheuni," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut,  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan memenuhi kekurangan alat tes cepat antigen dan swab di beberapa daerah di Pulau Sumatera, terutama Sumut dan Jambi.

Sedangkan untuk kasus PMI yang masuk seperti melalui Kepulauan Riau, juga akan ditindaklanjuti melalui pemeriksaan kesehatan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.