Dark/Light Mode

Pasca Pemilu 2019, Investasi Manufaktur Diyakini Makin Moncer

Minggu, 21 April 2019 09:25 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Pribadi)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimis bakal terjadi peningkatan investasi dan ekspansi di sektor industri manufaktur, usai Pemilu 2019.

Implementasi road map Making Indonesia 4.0, diyakini tak hanya mampu memproyeksi pertumbuhan industri secara ptimal, tetapi juga mendorong kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.

"Setelah Pemilu 2019, akan banyak proyek priotitas yang akan segera berjalan. Termasuk, beberapa proyek prioritas seperti di industri petrokimia. Selain itu, finalisasi peraturan mengenai mobil listrik dan pemberian insentif bagi industri,” kata Menteri Airlangga di Jakarta, Sabtu (20/4).

Airlangga menerangkan, tren pertumbuhan industri seusai pemilu akan terjadi, karena Indonesia adalah negara yang paling matang dalam penerapan sistem demokrasinya. Demokrasi yang matang menjadi modal pemerintah, dalam menarik investasi dari luar negeri.

Baca juga : Pasca Pilpres, Investasi Bakal Mengalir Deras

“Optimisme pembangunan yang digaungkan pemerintah saat ini, juga penting untuk menarik investasi. Semua sektor industri akan running setelah pilpres dan pileg,” papar Menteri Airlangga.

Kondisi ekonomi, politik, dan keamanan di Indonesia diyakini masih tetap stabil dan kondusif. Sehingga, akan mendukung jalannya aktivitas usaha atau perindustrian semakin agresif.

“Apalagi, beberapa kebijakan baru akan diluncurkan untuk memudahkan pelaku industri berusaha di Indonesia, dan melanjutkan kembali yang sedang terlaksana dengan baik,” tegasnya.

Sebelumnya, dalam rapat terbatas Presiden Joko Widodo dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja, disebutkan bahwa Arab Saudi akan berinvestasi di sektor industri petrokimia senilai 6 miliar dolar AS atau setara Rp 84,31 triliun.

Baca juga : Pasca-Pemilu, Pelayanan Publik Wajib Ditingkatkan

Rencana investasi ini telah dibicarakan oleh Presiden Jokowi dan pihak kerajaan Arab Saudi, saat presiden melakukan kunjungan ke Negara Minyak tersebut, beberapa waktu lalu.

Arab Saudi ingin melakukan kerja sama untuk menjadikan Indonesia sebagai hub bagi industri petrokimia di Asia Tenggara.

Untuk itu, Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran kementerian dan lembaga pemerintah dan non kementerian yang terkait, agar segera melakukan kajian untuk bisa memudahkan realisasi investasi tersebut.

“Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya industri petrokimia di Indonesia untuk memperdalam struktur manufaktur dari sektor hulu sampai hilir. Sebab, industri petrokimia menghasilkan berbagai komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri kemasan, tekstil, alat rumah tangga, hingga komponen otomotif dan produk elektronika,” terang Menteri Airlangga.

Baca juga : Isi H-1 Pemilu, Ketua DPR Ziarah ke Makam Ayah

Industri petrokimia tercatat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Data Kemenperin Tahun 2018 menunjukkan, investasi di sektor industri kimia dan farmasi mencapai Rp 39,31 triliun. Selain itu, kelompok industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menorehkan nilai ekspor sebesar 13,93 miliar dolar AS. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.