Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kata Bos BTN

Pasca Pilpres, Bisnis Properti Makin Moncer

Jumat, 8 Maret 2019 08:53 WIB
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono (tengah) saat berbincang dengan redaktur media massa di Jakarta
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono (tengah) saat berbincang dengan redaktur media massa di Jakarta

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski masuk tahun politik, PT Bank Tabungan Negara (BTN) optimis bisnis properti tahun ini makin moncer. Kenaikan akan terjadi pasca Pilpres.

“Banyak faktor yang mendukung di antaranya relaksasi uang muka untuk KPR (Kredit Perumahan Rakyat) yang diambil Bank Indonesia akan terasa dampaknya. Selain itu dorongan lain adalah rencana kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait naiknya batas gaji yang berhak menerima program subsidi bunga KPR,” kata Direktur Utama Bank BTN Maryono saat berbincang dengan redaktur media massa di Jakarta, Selasa (5/3) malam.

Menurut Maryono, meskipun relaksasi di sektor Perumahan sudah dikeluarkan Bank Indonesia sejak Juni 2015, namun masih fokus pada sisi demand. Sehingga dampaknya terhadap pertumbuhan sektor real estate baru dirasakan pada kuartal III-2018 setelah adanya relaksasi lanjutan Bank Indonesia di Juni 2018 dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Agustus 2018 yang juga menyentuh sisi penawaran.

Baca juga : Kinerja AP I Makin Moncer

Menurut dia, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor real estate terus tumbuh menjadi 4,24 persen secara year on year (yoy) di kuartal IV-2018. Sementara rancangan kebijakan yang disusun Kementerian PUPR dengan membuat kelonggaran batas gaji dari masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi bunga KPR diprediksi akan memperluas penerima subsidi.

Maryono menegaskan, BTN siap mendukung kebijakan pemerintah baik kemudahan dari sisi permintaan maupun sisi pasokan misalnya lewat kerja sama dengan badan usaha lain. Seluruh rangkaian kebijakan dari pemerintah, diharapkan bisa memangkas backlog perumahan yang angkanya masih di kisaran 11,4 juta unit.

“Siapapun presiden terpilih nanti pasti akan mengambil kebijakan terkait perumahan yang pro-rakyat, karena itu termasuk tugas pemerintah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat. Perbankan siap mendukung program kebijakan yang akan diambil pemerintah,” kata Maryono.

Baca juga : Kantong Plastik Berbayar Cuma Buat Cari Untung?

Berdasarkan catatan Bank BTN, selama dua kali Pilpres, pertumbuhan kredit properti yang menjadi bisnis utama perseroan selalu melaju. Sebagai contoh pada periode 2008-2013 penyaluran kredit perumahan BTN rata-rata sebesar 13,9 persen dan pada periode 2014-2018 bergerak rata-rata di angka 22,6 persen.

Selama dua kali pergantian presiden, Bank BTN tetap fokus pada bisnis utamanya dengan sejumlah inovasi yang senantiasa beradaptasi dengan kemampuan dan segmen pasar yang dibidik. Tahun lalu, Bank BTN membidik milenial dengan meluncurkan KPR Gaess, sementara tren digitalisasi di dunia perbankan diadaptasi perseroan dengan memperbarui fitur-fitur aplikasi KPR online di situs www.btnproperti.co.id dan www.rumahmurahbtn.co.id.

Sementara, kata dia, di segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Bank BTN secara aktif menggandeng pekerja sektor non formal yang berada di bawah payung koperasi, organisasi atau perusahaan. Di antaranya mitra ojek online, pencukur ambut, pengemudi taksi dan lain sebagainya.

Baca juga : Bandara SAMS Sabet ASQ Award, Kinerja AP I Diakui Dunia

Sinergi BUMN Selain mendukung pemerintah untuk memfasilitasi KPR bagi masyarakat luas, Bank BTN juga mendukung sinergi BUMN. Salah satu bentuk sinergi sudah dilakukan adalah ATM Merah Putih pada 2017 lalu dan tahun ini sudah mulai dijalankan sinergi alat pembayaran digital dengan LinkAja.

Komitmen Bank BTN dalam LinkAja diberikan dalam bentuk modal, baik dalam bentuk tunai maupun biaya pengembangan IT yang sudah dikapitalisasi. “Bank BTN mendapatkan saham sebesar 7 persen yang akan dieksekusi dengan dua pilihan. Pertama, BTN membentuk Perusahaan Modal Ventura (PMV) yang akan dibentuk akhir tahun ini dengan nilai pendirian Rp 150 miliar atau pilihan kedua adalah lewat PMV lain dan kami membeli produk dana ventura khusus LinkAja,” kata Maryono.

Maryono menambahkan, Bank BTN termasuk beruntung dengan adanya sinergi yang dilakukan Himbara dan BUMN lain yaitu Telkom, Pertamina, serta Jiwasraya dalam LinkAja karena dapat memberikan kemudahan bagi nasabah. “Ini juga bentuk kerjasama kami agar tidak kalah bersaing dengan fintech lain yang sudah bergelut di system pembayaran QR,” kata Maryono. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.