Dark/Light Mode

Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Fokus Sediakan Sembako Harga Stabil

Rabu, 19 Mei 2021 19:16 WIB
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan (kanan) dan Managing Director IPSOS, Soeprapto Tan (tengah) dalam diskusi Keyakinan Konsumen Kembali Optimis yang di FMB9ID_IKP, Rabu (19/5).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan (kanan) dan Managing Director IPSOS, Soeprapto Tan (tengah) dalam diskusi Keyakinan Konsumen Kembali Optimis yang di FMB9ID_IKP, Rabu (19/5).

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan kondisi ekonomi Indonesia mengalami perbaikan.

Oke menyatakan, salah satu kunci utama pemulihan dan ketahanan ekonomi Indonesia terletak pada keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan kasus Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi.

“Dan dalam hal pemulihan ekonomi secara menyeluruh, Kementerian Perdagangan memfokuskan upayanya untuk menyediakan bahan makanan pokok dengan harga stabil dan mendampingi UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya,” ujar Oke Nurwan dalam diskusi bertajik 'Keyakinan Konsumen Kembali Optimis' yang di FMB9ID_IKP, Rabu (19/5).

Oke menyebut pembelian di dalam negeri memang mengalami peningkatan. “Kajian Markplus yang dipublikasikan sebelumnya menunjukkan beberapa kategori produk digital, fesyen, kecantikan, makanan dan minuman, serta perlengkapan rumah tangga banyak mengalami peningkatan,” ujarnya.

Baca juga : Unilever Vaksinasi 10 Ribu Karyawan Dan Keluarganya

Melihat indikator-indikator ekonomi, berbagai lembaga keuangan seperti IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar pada 4,5-5 persen tahun ini.

Faktor pendukung selain pengendalian Covid-19 dan vaksinasi yang mendorong perekonomian Indonesia menuju positif adalah konsumsi, produktivitas industri, dan ekspor-impor.

“Perbaikan kegiatan industri bisa dilihat dari indeks PMI manufaktur menunjukkan angka 55,25 persen meningkat dari kuartal keempat 2020. Peningkatan juga merata di hampir seluruh komponen pembentuk indeks PMI manufaktur,” tutur Oke Nurwan.

Selain pemerintah, IPSOS Indonesia juga telah melakukan survei di enam negara ASEAN Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Baca juga : Srikandi DPR Dorong Pemerintah Kirimkan Bantuan Ke Palestina 

“Menariknya, di dua kali survei menunjukkan bahwa konsumen Indonesia yang paling optimis akan adanya pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan,” ujar Managing Director IPSOS, Soeprapto Tan.

Pada survei pertama IPSOS di periode September 2020 optimisme konsumen Indonesia menunjukkan angka 75 persen dan survei kedua bulan Februari 2021 menunjukkan angka optimisme hingga 76 persen.

Optimisme konsumen di Indonesia diyakini Soeprapto tumbuh salah satunya karena pemerintah memberikan stimulus ekonomi yang tepat selama pandemi.

“Saya kira program-program stimulus dan bantuan dana tunai yang dilakukan pemerintah ditambah program vaksinasi sangat berpengaruh dalam optimisme konsumen Indonesia,” bebernya. 

Baca juga : Jaga Pemulihan Ekonomi, Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran Harus Diantisipasi

Masih dalam survei IPSOS, ada tiga kategori yang tergolong stabil dalam menyokong perekonomian Indonesia. Pertama adalah makanan dan minuman, kedua personal care, dan cleaning product. Selain itu kategori produk konsumsi seperti sektor pakaian, restoran dan cafe, serta travel.

“Ini memang sejalan dengan inisiatif Kemenparekraf yang mendorong agar industri hotel restoran dan cafe bergerak di masa pandemi ini,” terang Soeprapto. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.