Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pakar Hukum Ekonomi : Menkeu Baiknya Batalkan Rencana Kenaikan PPN

Jumat, 14 Mei 2021 19:15 WIB
Ilustrasi. (Ist)
Ilustrasi. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berencana menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebagai solusi meningkatkan keuangan negara yang tergerus akibat pandemi Covid-19.

Pakar hukum ekonomi, Hendra Setiawan Boen menilai, niat Menkeu Sri Mulyani mengerek PPN hingga 15 persen, jelas akan menurunkan roda belanja masyarakat.

Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Menteri Teten Genjot Penyaluran Kredit

Sehingga kata dia, memberikan dampak buruk pada perekonomian yang saat ini mengalami resesi.

"Hal ini justru akan memperlambat pemulihan ekonomi. Melambatnya ekonomi akan semakin membuat Indonesia semakin sulit keluar dari resesi ekonomi," papar Hendra dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Baca juga : Dukung Ekonomi Syariah, Pegadaian Serahkan Aplikasi SIPKu

Menurutnya, Menkeu Sri Mulyani harus turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi pelaku usaha dan masyarakat yang sudah berdarah-darah. Sehingga memaksa mereka membayar PPN lebih mahal jelas kontraproduktif.

"Sudah setahun terakhir terjadi lonjakan kasus-kasus perdata, kepailitan, PKPU akibat banyak pihak, individu maupun perusahaan kesulitan keuangan. Sri Mulyani harus berpikir jernih dan jangan berlindung dengan alasan PPN Indonesia terendah di dunia karena jelas negara lain mempunyai masalah tersendiri sehingga melahirkan kebijakan fiskal yang belum cocok diterapkan di Indonesia," papar Hendra yang juga praktisi hukum kepailitan dan PKPU.

Baca juga : Menag: Ibadah Ramadan Jangan Lalaikan Prokes

Ditegaskan, menaikan PPN jelas bukan solusi. Yang paling penting adalah menjaga konsumsi yang akan menggerakan ekonomi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.