Dark/Light Mode

Kembangkan Seaplane, Kemenhub Gaet ITB

Jumat, 21 Mei 2021 17:41 WIB
Jajaran Kemenhub di antaranya Kepala Badan Penelitian dan Jajaran Kemenhub di antaranya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Umar Aris bertemu langsung dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah. (Foto: Ist) Perhubungan Umar Aris bertemu langsung dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah. (Foto: Ist)
Jajaran Kemenhub di antaranya Kepala Badan Penelitian dan Jajaran Kemenhub di antaranya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Umar Aris bertemu langsung dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah. (Foto: Ist) Perhubungan Umar Aris bertemu langsung dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara menggelar courtesy call ke Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis (20/5) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Umar Aris bertemu langsung dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah. Hal ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penandatangan nota kesepahaman antara menteri perhubungan dengan rektor ITB di tahun 2017.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Umar Aris mengatakan, kemajuan pelayanan transportasi membutuhkan adanya inovasi dan sinergi antar stakeholders terkait sehingga adanya kolaborasi antara kalangan akademi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

Baca juga : Menang Lelang Frekuensi 2,3 GHz, Telkomsel Garap 5G

"Dalam penetapan kebijakan ini perlu didasarkan kepada kajian ilmiah yang melibatkan unsur-unsur tersebut," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (21/5).

Pertemuan ini membahas isu strategis dan rencana riset transportasi terutama transportasi udara dengan mempertimbangkan potensi kedirgantaraan di Indonesia. Terdapat 15 judul penelitian yang dikerjasamakan pada tahun ini.

"Tema-tema penelitian itu termasuk isu strategis di bidang transportasi, di antaranya keselamatan dan keamanan, konektivitas dan aksesibilitas, pelayanan transportasi, pengembangan transportasi di kawasan strategis pariwisata nasional, sistem transportasi ibu kota negara, pengembangan transportasi di kawasan terluar, terdepan, tertinggal dan perbatasan, pengembangan sistem transportasi pendukung logistik, serta SDM dan kelembagaan," paparnya.

Baca juga : Prosedur Larangan Mudik Berjalan Oke, Menhub Puji Stakeholder Soetta

Umar menegaskan, saat ini yang menjadi fokus utama menteri perhubungan adalah pengoperasian drone dan seaplane yang mengikuti kemajuan zaman. Khususnya termasuk peluang pemanfaatan pesawat N-219 untuk penerbangan seaplane.

Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Sigit P. Santosa mengatakan peluang seaplane di Indonesia cukup besar. Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB bersama PT Dirgantara Indonesia dan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan berencana melakukan kerjasama penelitian terkait pengembangan seaplane di Indonesia.

Saat ini pesawat N-219 sudah mendapat sertifikasi dari Kemenhub, namun pesawat N-219 tipe amphibi masih dalam tahap pengembangan. Selanjutnya dilakukan beberapa peningkatan untuk kebutuhan desain dan juga perfoma. Pesawat N-219 dinilai paling optimum untuk pasar Indonesia.

Baca juga : Sembako Naik, Kebiasaan Deh

"Jadi yang dipakai di Indonesia ini kan kebanyakan pesawat tipe twin otter, head to headnya adalah N219. Namun jika kita menggunakan N-212 itu terlalu besar, cakupan load factor malah jadi rendah, jadi yang paling optimum untuk pasar Indonesia memang yang kapasitas 19 penumpang, supaya load factornya terjaga minimal di 80 persen," ujarnya.

Sementara itu, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan,  ITB mencoba untuk menjawab masalah yang sudah diidentifikasi oleh Kemenhub melalui penajaman studi serta membantu peneliti untuk bersama-sama menyelesaikannya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.