Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia-Australia Tingkatkan Kerja Sama Sektor Peternakan Dan Kesehatan Hewan

Sabtu, 12 Juni 2021 17:48 WIB
Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin (kedua kiri atas) ketika memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan Working Group on Agriculture, Food and Forestry Cooperation (WGAFFC) sektor peternakan dan kesehatan hewan yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (10/6)/Ist
Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin (kedua kiri atas) ketika memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan Working Group on Agriculture, Food and Forestry Cooperation (WGAFFC) sektor peternakan dan kesehatan hewan yang dilaksanakan secara virtual, Kamis (10/6)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kondisi pandemi Covid-19 membuat kegiatan kerja sama dan perdagangan antar Indonesia dan Australia menjadi sedikit terhambat. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat kedua negara untuk tetap melanjutkan kerja sama yang sudah berjalan dengan baik selama ini. 

Meski terhambat, nyatanya cukup banyak kemajuan kerja sama yang dicapai oleh kedua negara, khususnya pada sektor peternakan dan kesehatan hewan.  

Beberapa kemajuan tersebut telah disampaikan oleh Direktur Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin ketika memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan Working Group on Agriculture, Food and Forestry Cooperation (WGAFFC) sektor peternakan dan kesehatan hewan yang dilaksanakan secara virtual pada Kamis, (10/6).

Salah satu kerja sama konkrit yang memberikan manfaat bagi Indonesia adalah program twinning dan pendampingan yang dilakukan oleh Australian Centre for Disease Preparedness (ACDP) kepada Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates sebagi laboratorium rujukan nasional untuk avian influenza. 

Tidak hanya itu, BBVet Wates juga telah ditunjuk oleh ASEAN sebagai Regional Reference Center (RRC) untuk Bioinformatika.

Peningkatan kapasitas laboratorium ini penting dilakukan untuk menjamin mutu produk peternakan yang diperdagangkan. 

“Keberhasilan BBVet Wates ini menunjukkan bahwa kerja sama dengan Australia telah dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia," ungkap Direktur Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin di sela sela pertemuan. 

Baca juga : CIPS: Kalau Sekolah Kena PPN, Pemulihan Sektor Pendidikan Bisa Terhambat

“Kami berharap kerja sama dengan Pemerintah Australia ini ke depan dapat mendukung RRC sekaligus juga dapat mendukung  kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk regional ASEAN” paparnya. 

Dihubungi terpisah, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menjelaskan, saat ini kebijakan kerja sama internasional bidang peternakan diarahkan pada kerja sama peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia, harmonisasi peraturan ekspor dan impor komoditas peternakan dan kesehatan hewan. 

Termasuk untuk meningkatkan ekspor dengan cara mempermudah akses pasar produk peternakan kedua negara. 

“Berbagai kendala yang muncul karena pandemi harus segera diselesaikan, termasuk bagaimana melakukan improvisasi agar kendala ekspor impor dapat diselesaikan” ungkap Nasrullah. 

Sejalan dengan hal tersebut, Nuryani menjelaskan bahwa untuk beberapa kegiatan yang sudah direncanakan memang belum bisa dilaksanakan karena pandemi Covid-19.

Misalnya, on site review atau survei lapangan sebagai kelengkapan proses pengajuan persetujuan pemasukan dan pengeluaran produk peternakan yang terkendala oleh travel restriction. 

Menurut Nuryani, untuk mengatasi kendala tersebut, saat ini pemerintah sedang  lmenyusun revisi peraturan perundangan yang nantinya memungkinkan metode audit virtual sebagai alternatif untuk onsite review selama situasi bencana pandemi Covid-19.

Baca juga : APO Komit Bantu Indonesia Pulihkan UMKM & Sektor Lainnya

Pemerintah Australia juga sepakat untuk berdiskusi terkait teknis pelaksanaan onsite review ini agar tetap memenuhi persyaratan yang ditentukan. 

Mereka juga sudah memiliki pengalaman melakukan onsite review secara virtual, sehingga tidak akan kesulitan dalam memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Indonesia. 

“Salah satu persyaratan pelaksanaan onsite review secara daring adalah harus dihadiri secara fisik oleh otoritas veteriner negara asal dan perwakilan negara Indonesia di negara asal” lanjut Nuryani. 

Namun demikian, apabila kondisi pandemi ini berakhir maka onsite review tetap akan dilakukan secara langsung tiga bulan setelah pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional dinyatakan dicabut oleh Presiden. 

Apabila terdapat hasil onsite review secara langsung yang tidak sesuai dengan informasi yang disampaikan pada saat audit virtual, maka perusahaan tersebut akan dicabut dari daftar persetujuan unit usaha untuk melakukan ekspor/ impor. 

Menanggapi hasil kerja sama yang dilaporkan oleh Indonesia, Australia mengapresiasi kerja sama yang sudah dilakukan dengan Indonesia terkait sektor peternakan dan kesehatan hewan. 

Hal ini disampaikan oleh Assistant Secretary Export Standards Branch Department of Agriculture, Water and the Environment Australia, Anne Sommerville pada pertemuan yang sama. 

Baca juga : Kementan Luncurkan Aplikasi UPT Peternakan Dan Kesehatan Hewan

“Kami memahami kendala yang dihadapi selama pandemi ini dan berharap kendala-kendala itu dapat kita selesaikan bersama” ungkapnya 

WGAFFC ini merupakan forum pertemuan bilateral antara pemerintah Indonesia dan Australia yang dilaksanakan sebagai sarana untuk memperkuat kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan pertanian yang saling menguntungkan antar kedua negara.

Kerja sama seperti ini merupakan sarana yang tepat untuk membuka lebih banyak peluang perdagangan produk pertanian Indonesia ke luar negeri. [KAL]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.