Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kiai Maruf: Radikalisme Kini Hadapi Tantangan Globalisasi Dan Teknologi Yang Dinamis

Rabu, 16 Juni 2021 13:54 WIB
Wakil Presiden, Maruf Amin
Wakil Presiden, Maruf Amin

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin meminta semua pihak tetap mewaspadai ancaman radikalisme.  

Ia mengatakan, penanggulangan radikalisme saat ini menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat dinamis.

"Kita dihadapkan pada tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi komunikasi, serta informasi yang sangat dinamis," kata Wapres di Hotel Shangri-la Jakarta, Rabu (16/6).

Baca juga : Khofifah Minta Kemenkes Segera Kirim 32 Alat Terapi Oksigen Beraliran Tinggi Ke Bangkalan

Menurutnya, untuk mengetahui informasi global secara cepat dengan perkembangan teknologi itu menyebabkan arus informasi juga dapat tersebar secara luas dan cepat antar negara.

"Implikasinya menyebabkan arus informasi menyebar secara cepat melintas batas antarnegara, termasuk nilai-nilai radikalisme dan ekstremisme. Proses rekrutmen juga terjadi melalui pemanfaatan media baru dengan segala derivasinya," katanya.

Selain itu, kata dia, isu terkait terorisme juga meningkatkan ketidakpastian dan menyebabkan terjadinya kerumitan masalah internasional, regional dan domestik.

Baca juga : Kiai Maruf Ingatkan Ekosistem Syariah Harus Berbasis Digital Dan Kearifan Lokal

Ia menegaskan, pemerintah memiliki mandat, komitmen, dan dasar hukum yang kuat untuk melakukan pencegahan dan penindakan dalam pemberantasan tindak pidana terorisme.

Hal itu juga sesuai dengan amanat konstitusi dan Undang Undang Nomor 5/2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komisaris Jenderal Polisi, Boy Rafli Amar mengatakan, terdapat 130 program rencana aksi yang disusun untuk penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan.

Baca juga : OJK Ingatkan Perbankan Waspada Hadapi Tantangan Tren Digital

"Kami berupaya melaksanakan rencana aksi tersebut, sebagai upaya kegiatan di tingkat hulu agar menjauhkan masyarakat dari berbagai korban aksi kekerasan, termasuk keterlibatan masyarakat dalam aksi kekerasan yang mengarah ke terorisme," kata dia.

Ekstremisme berbasis kekerasan tersebut, kata dia, saat ini umumnya bermotifkan pada ideologi, politik dan kegiatan masyarakat yang mengganggu keamanan. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.