Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kena Covid Meski Sudah Divaksin

Boleh Aja Vaksinasi Ulang Tapi Tetap Disiplin Prokes

Kamis, 17 Juni 2021 07:02 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Humas BNPB)
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Humas BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada beberapa orang yang masih terpapar Covid-19 meski sudah menjalani vaksinasi. Perlukah vaksinasi ulang?

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi ulang bisa saja diberikan. Hal itu untuk membentuk kekebalan tubuh yang dianggap masih kurang.

“Vaksinasi ulang bisa saja diperlukan apabila jumlah titer antibodi yang ada di seseorang setelah divaksinasi, tidak cukup tinggi menghadang dari potensi kenaikan atau tertular lagi oleh Covid ini,” ujar Wiku, kemarin.

Menurut dia, vaksinasi Covid-19 menimbulkan reaksi tubuh yang berbeda satu dengan lainnya. Vaksin, cenderung memberikan proteksi yang lebih baik kepada tubuh dengan titer antibodi yang tinggi.

Baca juga : Cegah Covid-19, Masmindo Vaksinasi Seluruh Karyawannya

Karena itu, menurut Wiku, tak menutup kemungkinan dilakukan vaksinasi ulang kepada seseorang yang titer antibodinya belum cukup.

Terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi ulang memungkinkan dilakukan setelah uji klinis tahap 3 selesai. Kemudian menunggu rekomendasi dari World Health Organization (WHO). “Masih ada beberapa tahapan,” ujar Nadia.

Saat ini, menurut dia, pemerintah fokus menyelesaikan vaksinasi dua dosis untuk memberikan perlindungan dari kematian dan keparahan penyakit akibat Covid-19.

“Kita tahu proteksi vaksin terhadap penularan hanya 60-70 persen. Tentunya vaksinasi harus diiringi dengan pelaksanaan protokol kesehatan ketat,” tuturnya.

Baca juga : Anies Ancang-ancang Tarik Lagi Rem Darurat

Nadia mengatakan, banyak negara yang mencapai cakupan vaksinasi 80-90 persen sehingga berhasil menurunkan kasus positif Covid-19 secara signifikan.

Dia mencontohkan, Amerika Serikat yang berhasil menurunkan kasus positif Covid-19 dari 300 ribu menjadi 12 ribu kasus. Angka kematian di Negeri Paman Sam juga sangat rendah, kurang dari 2 persen.

“Kita fokuskan ini dan diharapkan masyarakat walau sudah divaksin tetap jalankan prokes dengan ketat,” harap Nadia.

Lebih lanjut, Nadia menambahkan, hingga saat ini, belum ada kajian ilmiah yang menyatakan jumlah titer antibodi tertentu dapat memberikan perlindungan dari penularan Covid-19.

Baca juga : Corona India Masuk Kudus, Ganjar Minta Warga Jaga Prokes

Selain itu, tes antibodi setelah divaksinasi tidak dianjurkan karena belum ada metode standar untuk mengukur titer antibodi. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.