Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Laju Penularan Covid-19 Sudah Genting

Anies Ancang-ancang Tarik Lagi Rem Darurat

Selasa, 15 Juni 2021 06:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kanan) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kedua kanan) memeriksa kesiapan pasukan usai mengikuti apel bersama Penegakan Pendisiplinan PPKM Berskala Micro TA 2021 di Jakarta, Minggu (13/6/2021). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kanan) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kedua kanan) memeriksa kesiapan pasukan usai mengikuti apel bersama Penegakan Pendisiplinan PPKM Berskala Micro TA 2021 di Jakarta, Minggu (13/6/2021). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ancang-ancang akan menarik kembali “rem darurat” jika penularan Corona di Ibu Kota tidak terkendali. Untuk mencegah kondisi genting, dia mengajak semua pihak mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).

Anies mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah/Forkompinda) meningkatkan kewaspadaan untuk menekan laju penularan Covid-19 di Ibu Kota.

“Positivity rate di Jakarta meningkat. Pada pekan lalu di angka 9 persen, hari ini (kemarin) menjadi 17 persen. Jumlah kasus baru empat hari terakhir setiap hari bertambah 2.000 kasus, 2.300 kasus, 2.400 kasus, dan 2.700 kasus,” ungkap Anies, kemarin.

Baca juga : Pasar Tradisional Di Tangerang Tutup 3 Hari

Anies menuturkan, testing di DKI Jakarta dalam sepekan ini telah ditingkatkan dari 4 kali lipat standar World Health Organization (WHO) menjadi 8 kali lipat. Namun, angka positivity rate, tetap masih tinggi. Tempat tidur isolasi di rumah sakit juga terjadi peningkatan signifikan. Pada pekan lalu, tingkat keterisian rumah sakit di Jakarta sebesar 45 persen. Per 13 Juni, sudah terisi 75 persen.

Menurutnya, Forkompinda sudah sepakat untuk meningkatkan kembali kesiagaan dan kewaspadaan. Ke depannya, akan diperlukan langkah pro aktif.

Pertama, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat untuk mentaati Prokes. Peningkatan penularan tak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada intervensi. Kedua, Forkompinda akan mulai melakukan penegakan aturan. Baik terhadap individu maupun tempat usaha.

Baca juga : Ganjar Usul Gerakan 5 Hari Di Rumah

Anies memastikan Forkompinda akan melibatkan peran masyarakat. Karena, masyarakat memiliki peran penting terkait kedisiplinan Prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) yang akan sejalan dengan 3T (testing, tracing, treatment) yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

“Sinergi dan koordinasi bersama-sama ini, kita harapkan membuat pandemi terkendali. Sehingga tidak perlu menarik kebijakan rem darurat,” ungkapnya.

Tapi bila pandemi tidak terkendali, papar Anies, Jakarta akan masuk fase genting. “Jika fase itu terjadi, maka Pemerintah Provinsi harus mengambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September lalu dan Februari lalu,” tegasnya.

Baca juga : Tekan Penyebaran Covid-19, Golkar Jakarta Gelar Swab Antigen Gratis

Pos Pemeriksaan

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono meminta, jajarannya memaksimalkan peran Pos Pemeriksaan untuk mendukung kebijakan pembatasan pada wilayah-wilayah yang masuk zona merah penyebaran Covid-19. Peran itu bisa dilaksanakan dengan meningkatkan pengawasan kegiatan masyarakat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.