Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Luhut Yakin Indonesia Aman Dari Jebakan Utang Belt and Road
Sabtu, 27 April 2019 10:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku optimis, Indonesia bisa terhindar dari apa yang disebut sebagai jebakan utang Belt and Road Initiative (Inisiatif Jalur Sutra).
"Ada yang mengingatkan soal debt trap. Itu untuk yang skemanya tidak seperti kita. Kita tidak melakukan perjanjian G to G (antarpemerintah). Kita gunakan skema B to B (antarbadan usaha). Itu sangat baik untuk mengurangi resiko jebakan ini," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (27/4).
Hal itu disampaikan Luhut, di tengah rangkaian Belt and Road Forum di Beijing, China, Jumat (26/4).
Baca juga : Ismed Sofyan Optimis Menang Lawan Bali United
Dijelaskan, dengan skema B to B, tidak ada uang pemerintah yang disertakan dalam proyek-proyek tersebut. Pemerintah hanya terlibat dalam studi kelayakan yang menyangkut lingkungan hidup, nilai tambah, transfer teknologi, skema bisnis, dan pemanfaatan tenaga kerja lokal.
"Seperti yang kami lakukan di Morowali. Sekarang, kami sudah punya politeknik yang mendidik calon-calon tenaga kerja dalam bidang teknik. Setelah 3-4 tahun nanti, mereka akan menggantikan tenaga-tenaga kerja asing yang ada di sana. Sehingga, anak-anak Indonesia, pekerja-pekerja Indonesia, akan ikut menikmati juga. Inilah yang disebut sama-sama untung," terang Luhut.
Dalam pidatonya, Presiden China Xi Jinping menegaskan, tidak berusaha menjebak siapa pun dengan utang dan hanya memiliki niat baik. Menurutnya, Inisiatif Jalan Sutra akan fokus pada transparansi dan pemerintahan yang bersih. Proyek besar infrastruktur dan perdagangan, harus menghasilkan pertumbuhan "berkualitas tinggi" bagi semua orang.
Baca juga : Dubes Jepang: Indonesia Makin Matang Dalam Berdemokrasi
Menanggapi hal ini, Luhut melihat Inisiatif Jalur Sutra bukanlah ancaman bagi perekonomian global, tetapi justru meningkatkan daya saing di kawasan. "Kita melihat Uni Eropa memperluas rencana konektivitas blok Eropa-Asia, Rusia membangun Uni Ekonomi Eurasia, dan Amerika Serikat menciptakan kemitraan investasi infrastruktur Indo-Pasifik," tuturnya.
Terkait hal ini, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde meminta negara-negara berhati-hati menanggapi isu jebakan utang itu. "Jika tidak dikelola dengan hati-hati, investasi infrastruktur memang dapat menyebabkan utang yang bermasalah. Sebaiknya, utang ini digunakan untuk pemakaian yang tepat, dan berkelanjutan di semua aspek," pesannya.
Dalam kegiatan 2nd Belt & Road Forum for International Cooperation (BRFIC) diselenggarakan 25-27 April 2019 di Beijing, China, delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla dengan didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi M Nasir, serta Kepala BKPM Thomas Lembong. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya