Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gaet Twitter, Kemenristek Perkuat Literasi Medsos Siswa SMP

Kamis, 24 Juni 2021 18:03 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Twitter menjalin kerja sama Penguatan Literasi Media Sosial(Medsos).

Program ini ditujukan bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama, di mana usia siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah usia pengguna awal media sosial.

Acara penandatanganan dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Ainun Na’im dengan Chief Representative Twitter Asia Pasific di Jakarta, Agung Yudhawiranata secara daring di Jakarta (24/6).

Baca juga : Bersama UGM, BSI Perkuat Literasi Keuangan Syariah

“Kami harap, edukasi literasi media sosial untuk generasi muda bisa mendorong penguatan karakter dan pembentukan Profil Pelajar Pancasila,” kata Ainun Na’im, usai pelaksanaan penandatanganan.

Ainun Na’im menilai, edukasi penggunaan media sosial bagi siswa usia SMP merupakan inisiasi baik dan selaras dengan penanaman nilai-nilai karakter seorang Pelajar Pancasila.

“Bijak dalam menggunakan media sosial sejak dini turut membentuk karakter yang baik, terutama dalam membiasakan diri berpikir kritis, kreatif, dapat bekerja sama, menghargai diri sendiri dan orang lain, serta memiliki empati,” terangnya.

Baca juga : Ogah Impor Terus, Kemenperin Perkuat Rantai Pasok Industri Refraktori

Kolaborasi ini, lanjut Ainun, akan menghasilkan silabus dan modul pembelajaran literasi media sosial bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan jenjang SMP. Serta dukungan edukasi literasi media sosial untuk siswa SMP yang usianya rata-rata menjadi pengguna pemula media sosial.

Kemendikbudristek mengapresiasi dukungan pihak swasta dalam gotongroyong memajukan pendidikan nasional.

“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Semoga memberikan dampak yang positif bagi seluruh warga pendidikan,” ujarnya.

Baca juga : Gaet Kampus, BGK Percepat Pencapaian SDGs Lewat UKM

Senada dengan itu, Agung Yudhawiranata mengakui bahwa literasi media sosial telah menjadi masalah yang terus berlangsung di Indonesia. Batas usia pengguna Twitter, dan juga platform media sosial lainnya, adalah 13 tahun.

Menurut dia, tujuan utama Twitter adalah untuk melayani percakapan publik. Karena itu pihaknya hadir untuk dapat menciptakan ruang yang aman agar orang-orang dapat mencari informasi, berbagi perspektif, dan bertukar pikiran dengan siapa saja dari berbagai penjuru dunia.

:Dengan meningkatnya kesenjangan literasi media sosial yang menjadi tantangan berkelanjutan di Indonesia, dan bahwa literasi digital juga belum menjadi bagian dari kurikulum pelajaran formal, kami berharap kerjasama antara Kemendikbudristek dan Twitter ini dapat membantu anak muda Indonesia untuk lebih mudah menavigasi diri mereka di ranah digital,” tutur Agung. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.