Dark/Light Mode

Lagi Difinalisasi Hari Ini, Jokowi: PPKM Darurat Jawa Dan Bali Bisa 1-2 Minggu

Rabu, 30 Juni 2021 15:52 WIB
Presiden Jokowi saat membuka Munas Kadin. (Foto: YouTube Sekretaris Presiden)
Presiden Jokowi saat membuka Munas Kadin. (Foto: YouTube Sekretaris Presiden)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tengah memfinalisasi rencana penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk menekan lonjakan Covid-19.

"Hari ini ada finalisasi kajian diketuai Pak Airlangga (Airlangga Hartarto), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, untuk memutuskan diberlakukannya PPKM darurat,” kata Jokowi di acara Musyawarah Nasional VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6).

Baca juga : PPKM Darurat Rencananya Mulai Jumat, WFH Bakal 100 Persen

Menurut eks Gubernur DKI Jakarta itu, kemungkinan PPKM darurat dilaksanakan selama satu pekan atau dua pekan di wilayah Pulau Jawa dan Bali. "Tidak tahu nanti keputusannya apakah seminggu, dua minggu, karena petanya sudah kita ketahui semuanya," katanya.

Kenapa Jawa dan Bali? karena ada 44 kabupaten/kota serta enam provinsi yang nilai asesmennya 4. Karena itu harus ada treatment khusus sesuai yang ada di indikator laju penularan oleh World Health Organization (WHO).

Baca juga : Jokowi: PPKM Mikro, Paling Tepat Untuk Menekan Laju Covid Hingga Ke Komunitas

Jokowi mengatakan, daerah yang berada di zona merah atau zona risiko tinggi penularan Covid-19 terus meningkat. Dia memberikan contoh, jumlah lingkungan rukun tetangga, rukun warga, dan kelurahan di Jakarta Barat yang masuk zona merah makin banyak.

Menurut dia, penyebab utama lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia adalah peningkatan mobilitas warga semasa libur dan persebaran varian baru virus corona. Padahal, kata dia, awal Februari naik menjadi 176 ribu kasus. Bahkan, di Mei sudah turun menjadi 87 ribu kasus.

Baca juga : Tutup Investasi Minol, Jokowi Dapat Acungan Jempol PHRI

"Tetapi begitu ada liburan Lebaran kemarin plus varian baru hari ini kita naik, melompat menjadi 228 ribu (kasus). Inilah yang saya sampaikan kita harus hati-hati, kita harus waspada, kita tidak boleh lengah," tukasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.