Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BMKG Ingatkan Bahaya Karhutla Di Sumatera Dan Kalimantan Pada Agustus

Sabtu, 31 Juli 2021 11:59 WIB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kategori menengah hingga tinggi di wilayah pulau Sumatera bagian tengah dan sebagian NTB dan NTT.

Selain itu, BMKG memprediksi puncak musim kemarau pada beberapa wilayah rawan karhutla antara lain Sumatera bagian selatan dan sebagian besar pulau Kalimantan berada pada Agustus dan September 2021. 

“Pada Agustus hingga Oktober 2021, curah hujan rendah, sedangkan November hingga Januari 2022 masuk kategori menengah-tinggi. Oleh karena itu, perlu diwaspadai potensi karhutla di Agustus, kata Dwi dalam rapat tehnis antisipasi puncak karhutla yang digelar secara virtual, Jumat (30/7)
 
Direktur Jenderal Pengendaliam Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dhewanti melaporkan bahwa menurut data pantauan titik panas sejak 1 Januari hingga 29 Juli 2021, terdapat dua wilayah yang titik panasnya telah berjumlah di atas 100. 

Baca juga : Anggota Injak Kepala Warga Di Merauke, TNI AU Bakal Tindak Tegas

Dua wilayah tersebut, yaitu Kalimantan Barat dengan total sebanyak 164 titik dan Riau yang telah menyentuh angka 170 titik.

Pada kesempatan ini juga, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza juga melaporkan upaya TMC yang telah dilakukan di beberapa wilayah rawan karhutla. 

Penambahan volume hujan pada TMC periode Maret-April 2021 cenderung lebih baik dibandingkan periode Juni-Juli 2021. 

Baca juga : Kepala Daerah Rentan Korupsi

Hal ini sesuai dengan ketersediaan sumber awan potensial masing-masing periode. Secara Historis, curah hujan di Pulau Sumatera pada Juni, mulai menurun, sedangkan di Pulau Kalimantan penurunan terjadi mulai Juli, yang diikuti dengan peningkatan potensi kemunculan titik api. 

Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB), Letnan Jenderal Ganip Warsito menegaskan, bahwa selain fokus dalam upaya pengendalian Covid-19, pihaknya akan terus memberikan dukungan pendampingan dalam bentuk bantuan dana siap pakai serta sarana dan prasarana operasi pemadaman darat dan udara. 

Kemudian, pihaknya juga berkomitmen dalam hal pengerahan sumber daya nasional pada saat keadaan darurat bencana. 

Baca juga : Menag Yaqut: Idul Adha, Optimalkan Ibadah Di Rumah Dan Tetap Patuhi Prokes

BNPB juga membangun keterpaduan dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan dan mendukung KLHK dalam harmonisasi peraturan perundangan untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan.[MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.