Dark/Light Mode

Bikin Bank Sampah, Warga Kutai Sulap Limbah Plastik Jadi Paving Block

Sabtu, 19 Juni 2021 13:37 WIB
Bank Sampah Mandiri Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. (Foto: ist)
Bank Sampah Mandiri Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga mulai sadar untuk mengolah sampah mandiri dengan cara mendirikan Bank Sampah. Tujuannya demi lingkungan yang hijau dan bersih dari sampah.

Salah satunya dilakukan warga Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Mereka mendirikan Bank Sampah Mandiri.

Program tersebut juga menjadi salah satu program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang di bina oleh PT. Sumalindo Hutani Jaya II (SHJ II), dimana program yang didukung berupa pembangunan Workshop Bank Sampah.

Baca juga : Sekjen NOC: Indonesia Dapat Kuota Tambahan Atlet Di Olimpiade Tokyo

Dengan adanya pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, penyerapan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang. Rata-rata sampah yang terkumpul di Bank Sampah Mandiri mencapai 1.180 Kg/bulan dari sekitar 200 nasabah aktif yang juga warga sekitar.

Bank sampah ini sebaiknya dimaksimalkan penyerapannya pada lingkup rumah tangga karena sebagian sampah itu bermanfaat. Seperti contoh sampah organik yang sudah dipilah bisa dijadikan kompos dan bermanfaat untuk penghijauan daerah sekitar.

Ketua BSM, Yayuk Sehaty (45) mengatakan, awal berdiri BSM, mereka melihat di sana-sini terdapat banyak sampah plastik yang berantakan dan berserakan di sekitar. Apalagi setelah kegiatan hajatan atau acara-acara.

Baca juga : DPR Apresiasi Upaya Kementan Sulap Jatim Jadi Produsen Utama Porang

Mereka pun mempunyai inisiatif bersama anak-anak muda karang taruna membuat bank sampah. “Saat ini sudah terkumpul banyak bahan baku dan dari bahan baku itulah awal mula terbentuknya bank sampah,” ujarnya.

Menurut dia, bank sampah dipergunakan untuk membuat produk seperti lampion, kerajinan/cinderamata dan juga membuat paving block dari limbah plastik dan produk paving block ini sudah berjalan sesuai dengan keinginan dan sekarang dilingkungan sekitar tidak ada lagi sampah yang terbuang, semua sampah yang bisa dilebur digunakan dalam bahan baku paving block.

Pembuatan paving block bisa mencapai 50-100 pcs per harinya. Untuk pembuatan paving blok 1 pcs membutuhkan 2 kg sampah plastik, jadi dalam sehari pembuatan sampai 100 pcs maka sampah plastik yang diolah mencapai 200 kg per hari dan lingkungan akan terbebas dari sampah plastik.

Baca juga : Kaylee Ramman, Olah Sampah Dari Plastik Jadi Bikini

“Produk paving block ini sendiri dihargai sebesar Rp 10.000 per pcs,” bebernya.

Dengan adanya program DMPA Bank Sampah ini PT. Sumalindo Hutani Jaya II sepenuhnya mendukung kegiatan ini karena merupakan kebanggan dari Desa Suka Maju dan PT. Sumalindo Hutani Jaya II terutama produk paving block ini satu-satunya yang ada di Kalimantan Timur.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.