Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Vaksin Ketiga Bakal Berbayar

Menkes Bilang, Sudah Diputuskan Presiden

Kamis, 26 Agustus 2021 07:45 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) bersama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito (kiri) dan Dirut Bio Farma Honesti Basyir (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021). (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) bersama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito (kiri) dan Dirut Bio Farma Honesti Basyir (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021). (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah dibatalkan Presiden Jokowi, wacana vaksinasi berbayar muncul lagi. Kali ini, vaksinasi berbayar itu dikhususkan untuk dosis ketiga alias booster bagi masyarakat umum yang dimulai tahun depan. Harganya dibanderol Rp 100 ribu-Rp 200 ribu.

Ihwal rencana vaksin dosis ketiga ini diketahui dari dua rapat kerja yang digelar di DPR, kemarin. Rapat kerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dengan Komisi IX DPR dan rapat kerja Menteri Keuangan, Sri Mulyani dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, BGS -sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin- mengawali pemaparan dengan melaporkan penanganan Corona. Kata dia, penanganan Corona saat ini sudah membaik jika dibanding Juli lalu. Mantan Dirut Bank Mandiri ini lalu memaparkan data Corona mulai dari jumlah kasus harian sampai tingkat vaksinasi.

Baca juga : Naskah Nusantara Identitas Bangsa, Pengolahannya Tak Bisa Ditawar

Nah, rencana vaksin dosis ketiga ini diketahui di sesi tanya jawab. Saat itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris menanyakan rencana pemerintah menyuntikkan vaksin ketiga untuk masyarakat. Kata Charles, pembuat vaksin Sinovac sudah mengakui kalau vaksin bikinan Sinovac butuh booster setelah 6 bulan.

“Apakah pemerintah punya rencana itu ke depan. Bukan sekarang tentunya, saat ini, memang masih 28 persen masyarakat Indonesia yang tervaksinasi, masih jauh dari ideal, tetapi bagaimana planning-nya?” tanya Charles.

Kata BGS, secara klinis masyarakat memang membutuhkan vaksin dosis ketiga. Penelitian menyebut, dosis ketiga mampu melindungi dari serangan Corona. Hanya saja, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tidak menganjurkan. Alasannya, bukan karena masalah klinis, tapi etik, yaitu soal kesenjangan vaksin antar negara.

Baca juga : Varian Delta Belum Jinak, Jepang Nambah Wilayah Darurat Covid-19

BGS lalu menjelaskan, di Indonesia sendiri sampai saat ini baru 58 juta orang yang mendapat vaksin pertama, dan 30 juta orang yang mendapatkan vaksin kedua. Karena itu, sebelum suntikan dosis ketiga, akan lebih pas vaksin diberikan kepada masyarakat yang belum mendapat vaksin.

Meski begitu, kata dia, pemerintah akan menyediakan vaksin dosis ketiga pada awal 2022. Dengan syarat, masyarakat sudah tervaksinasi semua. Hanya saja, untuk vaksin ketiga ini tidak semuanya gratis. Hanya untuk penerima bantuan iuran BPJS yang masih gratis. Sedangkan di luar itu, harus bayar. Harganya sekitar Rp 100 ribu-150 ribu.

“Diskusi dengan presiden, sudah diputuskan oleh beliau kalau kemungkinan yang akan dibayari negara adalah yang penerima bantuan iuran, sedangkan yang lain akan dimasukkan dengan skema umum,” ujar BGS.

Baca juga : Sekolah Tatap Muka Tunggu Corona Jinak

BGS optimis, target vaksinasi akan tercapai. Sampai akhir tahun ini, pemerintah akan menyuntikkan 300 juta dosis vaksin hingga akhir 2021. Jadi, sampai akhir tahun bisa mencapai angka 300 jutaan. “Sehingga, angka 400 juta, sesudah ditambah target anak-anak usia 12-17, kita bisa selesaikan di sekitar Januari atau Februari 2022,” kata BGS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.