Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dorong Ekonomi Di Bumi Cenderawasih

Penguatan Vokasi Diyakini Jadi Solusi Di Papua

Minggu, 17 Oktober 2021 17:01 WIB
Abetnego Tarigan (Foto: Ist)
Abetnego Tarigan (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan mengungkap salah satu penyebab tingginya persoalan ekonomi di Papua adalah perspektif kultural masyarakat setempat yang kerap menganggap PNS sebagai satu-satunya pilihan profesi. Pola pikir tersebut akhirnya membuat sebagian besar penduduk Bumi Cenderawasih enggan berwirausaha dan membuat tingkat pengangguran menjadi tinggi.

Oleh karena itu, KSP akan membuka pemahaman masyarakat Papua dan mendorong penguatan vokasi di provinsi tersebut. "Kita akan bentuk image yang baik terhadap vokasi dan memberikan informasi mengenai bidang seperti apa yang dibutuhkan di Papua,” ujar Abetnego melalui keterangan resmi, Minggu (17/10).

Upaya tersebut, imbuhnya, telah berhasil diterapkan di Sulawesi. Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan vokasi pertambangan, bidang yang memang unggul di pulau tersebut. "Akhirnya sekarang banyak tenaga kerja ahli di sektor pertambangan.

Baca juga : Sagolicious Dan Pangdam XVII Cenderawasih Resmikan Pusat Kuliner Di Papua

Respons pada suatu sektor yang sedang tumbuh di suatu daerah melalui vokasi akan mampu memperluas peluang rekrutmen kerja tenaga lokal," jelasnya.

Abetnego menambahkan peran kelas ekonomi menengah dalam membangun perekonomian juga harus ditingkatkan. Selama ini, pemerintah dan masyarakat terlalu terobsesi untuk mengantar sebanyak-banyaknya orang Papua naik ke level atas.

"Tapi kita sering lupa kalau perputaran ekonomi terbesar ada di kelas menengah,” tuturnya.

Baca juga : Puan Dorong Percepatan Vaksinasi Di Papua

Ia mengatakan masyarakat yang berada di kelas menengah di Papua jumlahnya masih sangat sedikit. Akibatnya, kekosongan pada strata itu banyak diisi oleh para pendatang. Hal ini juga yang menjadikan perputaran ekonomi masih berada di pusat-pusat kota/kabupaten dan mengalir ke luar provinsi Papua.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 masih mencatat Papua sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 26,8%. Namun Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam kurun waktu lima tahun terakhir, diyakini terus membaik, walaupun secara nasional masih relatif paling rendah.

“Hal yang menjadi pemantik konflik di Papua adalah masalah ekonomi. Maka itu, pemerintah perlu melakukan pemberdayaan, pendampingan dan pendidikan terutama kepada anak-anak muda di Papua. Ini bukan saja membangun skill mereka, namun juga mencegah mereka untuk beralih ke tindakan negatif,” tuturnya. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.