Dark/Light Mode

Hadiri Sidang Sinode AM Ke-25, Menag Ajak Gereja Toraja Kuatkan Kerukunan Bangsa

Selasa, 19 Oktober 2021 14:00 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menyampaikan sambutan di Sidang Sinode Am ke-25 Gereja Toraja, Senin (18/10). (Foto: Istimewa)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menyampaikan sambutan di Sidang Sinode Am ke-25 Gereja Toraja, Senin (18/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan saat ini umat beragama memiliki tantangan yang tidak ringan. Beberapa tahun terakhir, berbagai persoalan kerukunan intern dan antar umat beragama kerap muncul dan menjadi perhatian.

Beberapa kalangan bahkan menilai ini menjadi gejala disharmoni kehidupan keberagamaan. Masalah tersebut, mulai dari ujaran kebencian di media sosial, hingga kekerasan dan diskriminasi atas nama agama. Ini menjadi tantangan setiap lembaga keagamaan, termasuk gereja.

Menag Yaqut mengajak seluruh pihak untuk mengambil peran dalam merawat dan memelihara kerukunan bangsa.

Baca juga : Hari Santri, Kemenag Gelar Pameran Pesantren Virtual

Hal ini disampaikan Menag saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Sidang Sinode AM XXV Gereja Toraja, secara virtual dari Kediaman Widya Chandra, Jakarta.

 “Berangkat dari kondisi masyarakat di atas, dalam kehidupan ber-gereja di tengah-tengah masyarakat maka kebijakan dan program kerukunan umat beragama kiranya menempati peran strategis dalam Sidang Sinode AM ke-25 Gereja Toraja,” ujar Menag, Senin (18/10).

Menag menambahkan peran tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pembinaan bidang agama, yang diantaranya adalah meningkatkan kualitas hidup dan kerukunan umat beragama.

Baca juga : Mentan Ajak Masyarakat Makan Singkong

Merawat dan memelihara kerukunan, lanjut Menag, dapat teraktualisasikan ke dalam berbagai bentuk. Misalnya, bagaimana hidup berdampingan dengan orang yang berbeda keyakinan, menghormati hari-hari besar agama lain, menjamin kebebasan beribadat, tidak mudah terprovokasi untuk diadu domba dengan umat lain.

“Ini adalah cara yang telah diwariskan para leluhur dan pendiri bangsa untuk meniscayakan kerukunan,” ungkap Menag.

Ia juga berharap agar para pendeta dan pelayan jemaat di lingkungan Sinode Gereja Toraja, mampu menjadi transformator, motivator dan inovator masyarakat di tengah keagamaan moralitas modern. Sekaligus, berperan sebagai benteng moral dan ilmu, para pendeta dan pelayan jemaat dituntut dapat berperan aktif ditengah-tengah problematika sosial.

Baca juga : Menaker Minta, Kerek Kualitas Layanan dan Pengabdian

“Kita berkewajiban menjaga keseimbangan peran, antara tugas-tugas kerohanian dan hubungan bermasyarakat sehingga nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan dapat berjalan seiring dan sesuai dengan ajaran Tuhan,” tutur Menag.

Menag Yaqut mengapresasi pelaksanaan Sidang Sinode Am ke-25 Gereja Toraja. Ia berharap pelaksanaan persidangan tersebut dapat memutuskan program-program strategis yang dapat menjawab tantangan dan kebutuhan umat dalam kehidupan berbangsa. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.