Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wapres Dorong Manfaatkan Peluang Ekonomi Syariah

Rabu, 27 Oktober 2021 23:52 WIB
Wapres Maruf Amin saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021 di Istana Wapres Jakarta Pusat, Rabu (27/10).
Wapres Maruf Amin saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021 di Istana Wapres Jakarta Pusat, Rabu (27/10).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden, Maruf Amin  menyatakan dalam tataran global, ekonomi dan keuangan syariah khususnya sektor keuangan syariah, telah mengalami pertumbuhan lebih cepat melampaui keuangan konvensional dan diproyeksikan akan terus meningkat.

“State of Global Islamic Economy Report (SGIE) Dinar Standard menyebutkan, bahwa pada tahun 2019 jumlah masyarakat muslim dunia mencapai sekitar 1,9 miliar orang, dengan total spending untuk produk halal mencapai 2,02 triliun dollar AS. Angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah masyarakat muslim dunia, dan diperkirakan mencapai 2,4 triliun dollar AS pada tahun 2024,” tutur Wapres saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021 di Istana Wapres Jl. Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/10).

Dalam acara yang bertajuk “Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery” itu, Wapres menilai, potensi itu merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan mengambil peran sebagai produsen produk halal dunia. 

Baca juga : Lestari Dorong Pemerintah Masimalkan Potensi Daerah

Salah satu cara konkret untuk memanfaatkan potensi ini adalah melalui peningkatan ekspor produk halal, guna memenuhi permintaan dari pasar global.

“Posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia ditataran global saat ini, cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dunia,” tambahnya.

Di sisi lain, Data State Gobal Islamic Economy Report 2020/2021 juga mencatat bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, dan pada tahun 2020 berhasil menduduki peringkat ke-4 dunia di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Baca juga : Tifatul: Orang Minang Jalankan Pancasila Dalam Keseharian

Wapres pun menguraikan, indikator yang menjadi penilaian lembaga tersebut antara lain keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fesyen muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal, dan produk makanan halal.

“Dari indikator-indikator ekonomi syariah tersebut, posisi ekonomi dan syariah Indonesia rata-rata masuk dalam peringkat 10 besar, dan dua di antaranya berhasil masuk dalam peringkat 5 besar dunia yaitu sektor makanan dan minuman halal dan sektor fashion atau pakaian muslim,” urai Wapres.

Melihat capaian prestasi tersebut, Wapres menilai, Indonesia memiliki peluang yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dan menjadi lead pada sektor industri halal, di masa yang akan datang.

Baca juga : Pasar Tani Goes To Mall Dekatkan Petani Dan Konsumen

Peluang Indonesia tersebut didukung oleh potensi yang dimiliki dan keberhasilan yang dicapai saat ini, seperti market share keuangan syariah Indonesia per-Desember 2020 telah mencapai 9,89 persen yang menandakan peningkatan. 

“Diharapkan dapat terus meningkat untuk mengejar negara besar lainnya yang memiliki market share ekonomi syariah lebih dari 10 persen,“ jelasnya. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.