Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menlu Retno Dan Menlu Mahuta Bahas Nasib Pengungsi Rohingya

Senin, 15 November 2021 15:26 WIB
Menlu RI, Retno Marsudi
Menlu RI, Retno Marsudi

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Selandia Baru, Nanaia Mahuta di Pejambon, Jakarta.

Keduanya, membahas nasib para pengungsi Rohingya dan isu hak asasi manusia di Myanmar.

Dalam pertemuan itu, Retno mengajak, Mahuta untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi para pengungsi Rohingya. Ia juga ingin Negeri Kiwi bisa mendorong kembalinya demokrasi ke negara yang dikudeta Februari lalu.

Baca juga : Kunker Ke Dapil, Mekeng Ingatkan Bahaya Pinjol Ilegal

"Penting demokrasi dikembalikan dalam kehidupan politik Myanmar melalui dialog yang inklusif," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11).

Selain itu,  Retno menyoroti implementasi 5 point of consensus yang menjadi andalan ASEAN untuk membawa perdamaian di Myanmar.

Situasi Myanmar yang tak stabil makin menyulitkan Rohingya, sehingga Menlu Retno mengajak Selandia Baru, yang notabene terkenal proHAM, untuk ikut memberikan perhatian.

Baca juga : Ronaldo Jadi Biang Kerok

"Penting pula dunia untuk tetap memperhatikan isu Rohingya yang menjadi semakin sulit diselesaikan di tengah krisis politik Myanmar saat ini," tuturnya.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB menyatakan, keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan di seluruh Myanmar dan dalam sebuah pernyataan langka, yang disetujui oleh 15 anggota, menyerukan diakhirinya segera pertempuran dan agar militer menahan diri sepenuhnya.

Ada laporan tentang penumpukan senjata berat dan pasukan di negara bagian China, menunjukkan serangan tentara yang akan segera terjadi untuk mengusir kelompok-kelompok milisi yang dibentuk setelah militer menggulingkan Pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada 1 Februari. 

Baca juga : MPR Dukung Menlu Larang Junta Myanmar Hadir Di KTT ASEAN

Anggota Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan lebih lanjut baru-baru ini di seluruh Myanmar. “Mereka menyerukan penghentian segera kekerasan dan untuk memastikan keselamatan warga sipil," dikutip Reuters pekan lalu. [DAY] 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.