Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Prof Tjandra Ikut Senang
Kendalikan Rokok, Bupati Klungkung Raih Penghargaan WHO
Jumat, 2 Desember 2022 20:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menerima World No Tobacco Award 2022 dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada pertemuan ke-7 Asia Pacific Summit of Mayors yang diselenggarakan Asia Pacific Cities Alliances for Health and Development (APACT), Kamis (1/12). Penghargaan ini diraih berkat gerakan Suwirta dalam mengendalikan rokok di wilayahnya. Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama turut senang dengan hal ini.
Prof Tjandra turut hadir di acara tersebut. Direktur Pascasarjana Universitas YARSI yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini sempat berswafoto dengan Suwirta.
Baca juga : Eks Kakanwil BPN Ditahan
“Saya senang mendengarnya, karena saya juga pernah menerima World No Tobacco Award dari WHO, tetapi sudah lama sekali, di tahun 1999. Jadi sudah lebih 20 tahun kita berjuang dalam pengendalian masalah merokok di Indonesia, walaupun memang hasilnya belumlah maksimal,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima RM.id, Jumat (2/12)
Prof Tjandra melanjutkan, data Global Adult Tobacco Survey (GATS) menunjukkan bahwa perokok Indonesia meningkat dari 61,4 juta di 2011 menjadi 70,2 juta di 2021. “Jadi, di negara kita ada peningkatan sekitar 1 juta perokok dalam setahun,” terang Senior Advisor APCAT ini.
Baca juga : Dubes Polandia Beata Stoczynska Kenalkan Negaranya Lewat Buku Penulis Ternama
Menurutnya, hal ini sangat ironis dengan data dunia yang menunjukkan perokok terus turun. Antara tahun 2007 dan 2019, perokok dunia turun dari 22,7 persen menjadi 17,5 persen. Rinciannya, perokok pria dunia turun dari 37,5 persen menjadi 29,6 persen, dan perokok wanita dunia juga turun dari 8,0 persen menjadi 5,3 persen. “Sementara, di negara kita angkanya malah naik padahal kita tahu merokok membahayakan kesehatan,” ucapnya.
Prof Tjandra melanjutkan, Bupati Klungkung memperkenalkan istilah GEBRAK, Gerakan Bersama Remaja Anti-Rokok. “Sementara di foto ini saya dan Pak Bupati mengenakan Destar di kepala. Wali Kota Denpasar menggunakan juga istilah DESTAR ini untuk pengendalian merokok. DESTAR, Denpasar Sehat Tanpa Asap Rokok,” imbuhnya.
Baca juga : Kemenag Sampaikan Apresiasi dan Penghargaan Bagi Para Guru
Prof Tjandra berharap, gerakan pengendalian rokok di Indonesia semakin masif. “Semoga pengendalian merokok di negara kita dapat terus digalakkan, demi kesehatan anak bangsa,” tutupnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya