Dark/Light Mode

Dapat Komsumsi Full, Jemaah Haji Diimbau Tak Bawa Beras ke Tanah Suci

Kamis, 23 Mei 2024 02:29 WIB
Penyediaan konsumsi untuk jemaah haji Indonesia. (Foto: MCH 2024)
Penyediaan konsumsi untuk jemaah haji Indonesia. (Foto: MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji. Termasuk dalam pelayanan konsumsi. Jemaah akan mendapatkan konsumsi full.

Untuk di Makkah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan 84 kali konsumsi dan 15 kali ditambah 1 kali snack saat masa puncak haji di Arafah, Muzdalifa, dan Mina (Armuzna). Sedangkan untuk di Madinah sebanyak 27 kali.

“Khusus tahun ini, alhamdulillah jemaah Indonesia selama di Arab Saudi akan mendapatkan konsumsi secara penuh di Makkah, Madinah, maupun di Masyair (Armuzna). Mereka akan makan 3 kali sehari dengan menu yang sudah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara, Indonesia," kata Kasie Konsumsi PPIH Daker Makkah Beny Darmawan, di Kantor Daker Makkah, Rabu (22/5).

Baca juga : Dapur Konsumsi Jemaah Haji di Makkah, Sepekan Sediakan 21 Menu Khas Nusantara

Karena sudah mendapat full makan, jemaah haji dimbau tidak lagi membawa bahan makanan dari Tanah Air. "Ttidak usah membawa makanan seperti beras dan lainnya,” imbuh Beny.

Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemanag) Widi Dwinanda mengatakan, ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang menyediakan katering bagi jemaah haji Indonesia.

Untuk menghadirkan cita rasa Nusantara, bumbu yang digunakan berasal dari produk bumbu Indonesia. Tahun ini sudah lebih 70 ton bumbu yang didatangkan dari Indonesia, total kebutuhan lebih dari 200 ton.

Baca juga : Diracik Chef Asal Bogor, Makanan Jemaah Haji Indonesia Bercita Rasa Nusantara

“Untuk pemenuhan kebutuhan bumbu tersebut, pemerintah melibatkan UMKM,” terangnya, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (22/5).

Ia menjelaskan, setidaknya ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari indonesia, yaitu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning. “Selain itu, juru masaknya juga berasal dari Indonesia,” katanya.

Dia, menu makanan yang diberikan kepada jemaah bervariasi setiap harinya dengan menu cita rasa Nusantara. PPIH Arab Saudi memastikan bahwa menu untuk jemaah haji telah mempertimbangkan aspek kecukupan nutrisi seperti karbohidrat, protein, beragam vitamin, dan lainnya yang dibutuhkan jemaah haji di Tanah Suci.

Baca juga : 72 Ribu Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Suci, 8 Orang Wafat

“Untuk menjaga kehangatan masakan hingga sampai ke jemaah, makanan tersebut dimasukkan ke food warmer, lalu didistribusikan ke hotel-hotel jemaah menginap sebelum waktu makan tiba,” ucapnya.

Kepada jemaah, kata Widi, PPIH terus mengimbau agar segera mengkonsumsi makanan yang telah dibagikan sebelum batas waktu yang tertera dalam boks makanan. Jangan mengkonsumsi makanan melewati batas waktu sebagaimana yang tertera dalam boks makanan.

“Perhatikan keterangan batas layak mengkonsumsi. Intuk makan pagi pukul 09.00 pagi, makan siang pukul 16.00, dan makan malam pukul 21.00 yang tertera di kemasan makanan,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.