Dark/Light Mode

Cegah Penularan MERS-CoV, Jemaah Haji Diminta Hindari Kontak Dengan Unta

Jumat, 17 Mei 2024 13:36 WIB
Ilustrasi jemaah haji. Foto: Kemkes
Ilustrasi jemaah haji. Foto: Kemkes

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai penularan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) saat menjalankan ibadah di Tanah Suci. MERS-CoV, yang disebabkan oleh virus Corona, dapat menular dari hewan unta ke manusia.

Disebutkan, sebagian besar kasus konfirmasi MERS mengalami sindrom saluran pernapasan akut yang berat. Selain itu, gejala awal MERS yang paling sering ditemukan adalah demam, batuk, dan sesak napas. 

Pada beberapa kasus, gejala juga bisa berupa diare, mual, atau muntah. Komplikasi parah yang dapat terjadi akibat MERS-CoV adalah pneumonia dan gagal ginjal.

Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto mengatakan penyakit menular karena virus dan bakteri pada umumnya didahului dengan demam. 

"Ini sudah kita sampaikan kepada jemaah haji kita, kalau nanti di sana ada yang mulai tidak enak badan, mulai meriang, harus segera lapor ke TKHI-nya di kloter untuk mendapatkan pemeriksaan dan diobati lebih lanjut," ujar Farchanny di Jakarta, Selasa (14/5).

Baca juga : Kakek Hardjo Mislan, Jemaah Haji Tertua Tiba di Tanah Suci

Upaya pencegahan MERS-CoV juga dilakukan saat jemaah haji kembali ke Indonesia. Jemaah haji akan melalui skrining kesehatan, termasuk pemeriksaan suhu tubuh, oleh petugas karantina kesehatan.

"Kalau ada yang terindikasi demam, terdeteksi demam, atau ada jemaah begitu turun dari pesawat, kemudian dia batuk, itu pasti akan diperiksa lebih lanjut oleh petugas karantina kesehatan," kata Farchanny.

Jemaah haji yang menunjukkan gejala MERS-CoV akan diisolasi dan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Jemaah haji yang sehat juga akan dipantau kesehatannya selama 14 hari oleh dinas kesehatan di daerah asal mereka.

"Pemantauan lebih lanjut selama dua kali masa inkubasi, sekitar 14 hari. Ini dilakukan oleh dinas kesehatan, oleh puskesmas, di daerah asal jemaah," ujar Farchanny.

Kemenkes terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi untuk mencegah penularan MERS-CoV. Fasilitas kesehatan seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) juga telah dipersiapkan untuk menghadapi kasus MERS-CoV.

Baca juga : Dapat Hotel Bintang 3-5, Dikasih Makanan Khas Nusantara, Jemaah Haji Dimanjakan

Ia memastikan koordinasi yang dilakukan sudah sangat baik. Kersiapan-persiapan sektor kesehatan dalam kegiatan haji ini juga dilaksanakan sejak pra-embarkasi. 

"Jadi, saya yakin Pusat Kesehatan Haji sudah menyiapkan semua fasilitas pelayanan kesehatan untuk melayani jemaah haji kita di sana, termasuk kalau ada kemungkinan temuan kasus yang gejalanya mengarah ke MERS-CoV," jelas Farchanny.

Farchanny berpesan kepada jemaah haji untuk menjaga kesehatan dan mengikuti semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes.

"Jangan lupa istirahat yang cukup, jangan diforsir untuk jalan-jalan. MERS-CoV itu virus, kalau daya tahan tubuh kita bagus, potensi penularannya akan kecil," ucapnya.

Salah satu cara utama untuk mencegah MERS adalah dengan menghindari kontak dengan unta. 

Baca juga : Tiga Bandara Injourney Airports Layani Calon Jemaah Haji melalui Makkah Route

Untuk itu, jemaah haji diimbau untuk tidak mengunjungi peternakan unta, tidak menyentuh unta hingga tidak mengonsumsi produk unta mentah. Misalnya, susu.

"Susu unta banyak di sana. Boleh minum susu, tapi harus sudah dimasak. Makan daging unta, sate unta ya boleh, tapi sudah dimasak dengan matang," pesan Farchanny.

Selain menghindari kontak dengan unta, jemaah haji juga diimbau untuk memakai masker di tempat-tempat keramaian, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer dan menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.