Dark/Light Mode

Skema Murur di Muzdalifah Sasar 55.000 Jemaah Haji Lansia dan Risti

Kamis, 6 Juni 2024 03:00 WIB
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Cholid. (Foto: Dok. Kemenag)
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Cholid. (Foto: Dok. Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan mabit di Muzdalifah dengan skema murur (mabit dengan berhenti dalam bus) pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Ikhtiar ini dilakukan untuk menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Cholid merinci, pergerakan jemaah haji Indonesia 1445 H/2024 M dari Arafah akan dibagi dalam dua skema, yaitu: murur dan normal. Pergerakan dengan skema murur akan menyasar sekitar 25 persen dari jumlah jemaah dan petugas haji. Totalnya diperkirakan mencapai 55.000 orang.

“Angka ini sepadan dengan 27.000 jemaah yang tahun sebelumnya menempati Mina Jadid, tambahan kuota 10.000, serta sekitar 18.000 yang terdampak pembangunan toilet di Muzdalifah,” kata Subhan, di Makkah, Rabu (5/6).

Baca juga : Rima, Dokter Muda Saudi, Abdikan Diri Layani Jemaah Haji Indonesia

“Kami akan prioritaskan skema murur ini untuk jemaah dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia (lansia), disabiltas, serta para pendamping lansia,” sambungnya.

Sebagai langkah persiapan, PPIH akan meminta petugas kloter untuk mendata jemaah haji yang akan diikutkan dalam skema murur, sesuai dengan kriteria dan jumlah yang telah ditentukan. Laporan itu dibuat berbasis kloter dan selanjutnya diserahkan kepada petugas Sektor. Data dari sektor akan dihimpun oleh petugas Daerah Kerja (Daker) Makkah.

Skema murur akan berlangsung pada 9 Zulhijjah dari pukul 19.00–22.00 waktu Arab Saudi. Jemaah akan bergerak dari Arafah, melewati Muzdalifah, tidak turun, lalu langsung menuju Mina,” papar Subhan.

Baca juga : BSI Siapkan 200 Kursi Roda Bagi Jamaah Haji Lansia

Satgas Mina yang menjadi tanggung jawab petugas Daker Makkah akan bergerak dari Arafah ke Mina lebih awal, pukul 13.30 WAS pada 9 Zulhijjah, untuk menyambut kedatangan jemaah.

Pergerakan jemaah dengan skema murur dari Arafah ini, kata Subhan, akan dilakukan berbasis daftar nama jemaah yang sudah diusulkan. Mereka terdiri atas jemaah risti, lansia, disabilitas dan para pendampingnya.

“Jemaah berkumpul di pintu keberangkatan Maktab di Arafah setelah Magrib untuk diberangkatkan melintas Muzdalifah dan langsung ke Mina,” sebut Subhan.

Baca juga : Saudi Catat, 20.000 Jemaah Langgar Visa Haji

Sementara, untuk pergerakan jemaah dengan skema normal, sistem taraddudi (jemaah turun mabit dan bus berputar) dari Arafah ke Muzdalifah, akan dimulai pukul 22.00 WAS, setelah proses pergerakan skema murur selesai.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.