Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Afrika Selatan Umumkan Varian Baru Covid, B.1.1.529

Jumat, 26 November 2021 07:10 WIB
Ilustrasi Coronavirus (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Coronavirus (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para ilmuwan Afrika Selatan (Afsel) mengumumkan kemunculan baru varian baru Covid-19, B.1.1.529, Kamis (25/11). Mereka terus bekerja untuk memahami potensi implikasinya.

Varian baru ini cukup mengkhawatirkan, karena disebut memiliki konstelasi yang sangat tidak biasa. "Mereka dapat menghindari respons kekebalan tubuh dan cenderung lebih menular," kata para ilmuwan Afsel dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Kamis (25/11).

Hasil uji laboratorium diagnostik menunjukkan, varian tersebut meningkat pesat di Gauteng, provinsi di Afsel yang paling padat penduduknya.

Baca juga : Pemerintah Telah Distribusikan 267 Juta Dosis Vaksin Covid-19

"Kemungkinan, juga sudah ada di delapan provinsi lainnya" imbuh para ilmuwan tersebut.

Afsel telah mengkonfirmasi sedikitnya 100 spesimen yang terbukti varian B.1.1.529. Varian itu telah ditemukan di Botswana dan Hong Kong. Kasus di Hong Kong melibatkan pelancong asal Afrika Selatan.

"Meski datanya terbatas, para ahli kami bekerja lembur dengan semua sistem pengawasan yang ada, untuk memahami varian baru dan potensi implikasinya," kata Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan, dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Yuk, Bantu Warga Yang Belum Dapatkan Vaksin Covid

Afsel dilaporkan telah meminta pertemuan mendesak dengan kelompok kerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang evolusi virus pada Jumat (26/11), untuk membahas varian baru.

Terkait respons terhadap varian baru tersebut, Menteri Kesehatan Afsel Joe Phaahla mengatakan, masih terlalu dini bagi pemerintah untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat.

 Afsel tercatat sebagai negara pertama yang mendeteksi varian Beta, pada tahun 2020. Beta adalah salah satu dari empat varian yang ditetapkan WHO sebagai variant of concern (VOC), karena terbukti lebih menular dan vaksin bekerja kurang baik untuk melawannya.

Baca juga : Siap-Siap, KPK Lagi Kembangkan Kasus Korupsi Bansos Covid-19

Awal tahun ini, Afsel mendeteksi kehadiran varian C.1.2. Namun, penyebarannya tidak seluas varian Delta, yang begitu mengglobal. 

Varian C.1.2 hanya menyumbang sebagian kecil dari genom yang diurutkan (genome sequencing) dalam beberapa bulan terakhir. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.