Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Olaf Scholz Resmi Jadi Kanselir Jerman
Angela Merkel Lengser Dengan Kepala Tegak
Rabu, 8 Desember 2021 06:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Angela Merkel melepas jabatannya sebagai Kanselir Jerman dengan kepala tegak. Ia lengser dengan meninggalkan banyak pujian.
Merkel menjabat Kanselir sejak 22 November 2005. Selama 16 tahun berikutnya, dia dipuji karena meningkatkan profil dan pengaruh Jerman. Dia bekerja untuk menyatukan Uni Eropa (UE) yang terpecah. Dia juga mengelola serangkaian krisis dan menjadi panutan bagi perempuan.
Selama ini, Merkel kerap dijuluki sebagai “kanselir abadi” karena popularitasnya sangat kuat. Doktor dalam bidang Kimia Kuantum itu dianggap bisa saja memecahkan rekor memimpin Jerman selama lima periode jika dia menginginkannya.
Baca juga : Positif Covid, Presiden Ceko Lantik Perdana Menteri Baru Dari Dalam Kotak Kaca
Namun, Merkel justru memutuskan mundur sebagai Kanselir Jerman. Dia melepas jabatannya pada usia 67 tahun. Penggantinya adalah Olaf Scholz yang akan menjabat Rabu (8/12).
Merkel, mantan ilmuwan yang tumbuh di Jerman Timur yang beraliran komunis, telah bekerja sama dengan empat Presiden Amerika Serikat (AS), empat Presiden Prancis, lima Perdana Menteri Inggris, dan delapan Perdana Menteri Italia. Eranya berkuasa ditandai empat tantangan utama. Krisis keuangan global, krisis utang Eropa, masuknya pengungsi ke Eropa pada 2015-16, dan pandemi virus Corona.
Sudha David-Wilp, Wakil Direktur Dana Marshall Jerman di AS mengatakan, Merkel telah meningkatkan citra Jerman di dunia. Padahal, ketika dia pertama kali muncul pada tahun 2005, banyak orang meremehkannya. Tapi, Merkel tumbuh dewasa seiring dengan peran Jerman di dunia.
Baca juga : Kadin Siap Jadi Garda Terdepan Pemberantasan Korupsi Di Dunia Usaha
Kata David-Wilp, banyak orang di Eropa dan di luar Eropa, menginginkan Jerman yang lebih aktif dalam memainkan peran global.
“Dan itu mungkin tidak terjadi sebelum dia (Merkel) menjabat, tentu saja,” kata David-Wilp, dilansir Associated Press (AP), kemarin.
Dalam pesan video pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) UE terakhir Merkel, pada Oktober lalu, eks Presiden AS Barack Obama berterima kasih padanya. “Berkat anda, pusat ini telah melewati banyak badai,” kata Obama.
Baca juga : Menang Telak, Prancis Dan Belgia Melenggang Ke Piala Dunia 2022
Merkel adalah kekuatan pendorong di balik sanksi UE terhadap Rusia atas pencaplokan Crimea dan dukungan separatis di Ukraina timur. Dia juga mempelopori upaya yang sejauh ini belum selesai untuk menghasilkan solusi diplomatik di sana.
“Dia dianggap mampu berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin atas nama Barat,” tambah David-Wilp.
Dia juga teguh dalam mengejar solusi multilateral untuk masalah dunia. Merkel dipandang sebagai pemimpin penting dalam 27 negara UE. Dia terkenal karena staminanya dalam membujuk dan sesi negosiasi maraton.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya