Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Diskusi Omnibus Law Di Shanghai, Dongkrak Kepercayaan Investor China Terhadap Indonesia
Senin, 20 Desember 2021 21:56 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presentasi dan penjelasan Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar secara terbuka dan lugas mengenai Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) - Omnibus Law dan situasi terkini Indonesia, benar-benar telah menarik perhatian bagi 300-an investor China peserta Forum Bisnis Indonesia China, untuk hadir dan berbisnis di Tanah Air.
Diskusi tersebut menghadirkan CEO TopWe, Xu Yongdong yang telah menerjemahkan UUCK kedalam bahasa Mandarin; CEO Tsingshan, Wang Haijun yang berpengalaman 10 tahun berinvestasi di Indonesia, dan Presiden INACHAM James Hartono yang memahami ease of doing business di Indonesia.
Forum Bisnis yang dibesut KBRI Beijing dan KJRI Shanghai dan didukung Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, serta Indonesia Chamber of Commerce in China (INACHAM) ini mengambil tema Comprehension of Omnibus Law: A New Guide to Easier Business Process in Indonesia.
Forum yang digelar di Hotel Hyatt Shanghai pada Senin (20/12), ditujukan untuk memperkenalkan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja (UUCK) sebagai peraturan investasi terbaru di Indonesia beserta manfaat bagi investor asing.
Sesuai protokol kesehatan di Shanghai, Forum Bisnis dihadiri terbatas secara luring oleh 50 peserta pengusaha China dari beragam sektor termasuk kesehatan, ekonomi digital, energi terbarukan, infrastruktur, dan industri bernilai tambah.
Baca juga : Uni Eropa Ikut Kawal Pemenuhan Hak Korban Pelanggaran HAM Di Indonesia
Selain peserta luring, Forum Bisnis juga dihadiri oleh sekitar 250 peserta daring dari Indonesia dan China (Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Fuzhou, Xiamen, Guangzhou, Hongkong dan lain-lain).
Forum yang dibuka Dubes Djauhari Oratmangun dan Presiden INACHAM James Hartono ini menghadirkan pembicara utama Wamenlu RI, Mahendra Siregar, yang juga merupakan Ketua Satgas Promosi UUCK, Chief Partner dari TopWe Law Firm, dan President Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd., Tsingshan Industry.
China merupakan mitra dagang utama bagi Indonesia dengan nilai perdagangan pada periode Januari – Oktober 2021 mencapai 86.70 miliar dolar AS (sumber BPS).
Dalam periode ini, ekspor Indonesia ke Tiongkok meningkat hingga 71.98 persen, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sektor investasi, sampai Triwulan III 2021, realisasi investasi China di Indonesia tembus 2.3 miliar dolar AS dan telah mampu menyerap banyak lapangan kerja domestik.
Baca juga : Kapolri Instruksikan Semua Kapolda Kawal Investasi Yang Masuk Ke Indonesia
Momentum penetapan UUCK Pemerintah RI dinilai tepat, mengingat manfaatnya yang tidak hanya untuk membuka lebih banyak lapangan kerja. Tetapi juga membantu memfasilitasi peningkatan investasi dan produktivitas, seiring upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Dari sesi diskusi yang dipandu oleh Konjen RI Shanghai, Deny Wachyudi Kurnia, penjelasan mengenai Omnibus Law beserta insentif yang ditawarkan kepada investor asing, terlihat semakin membangkitkan minat para investor China untuk memperluas ataupun menjajaki bisnis di Indonesia.
Antusiasme tersebut juga didorong oleh penjelasan pengalaman berbisnis di Indonesia oleh perwakilan Tsingshan Industri, perusahaan China yang telah lama menjalin kerja sama dengan Indonesia.
Wakil Tsingshan menuturkan, Omnibus Law semakin menciptakan iklim investasi yang lebih baik di Indonesia.
Di akhir forum, Presiden dan Chairman INACHAM menyampaikan pernyataan akhir yang menegaskan komitmen untuk mendukung upaya Perwakilan RI di China. Demi memfasilitasi minat investasi para investor China di Indonesia.
Baca juga : PPLI Hadirkan Insinerator Terbesar Di Indonesia
Forum Bisnis ditutup oleh Wakil Dubes RI, Dino R Kusnadi yang kembali mengajak para investor, untuk segera meraih kesempatan berinvestasi di Indonesia. Seiring hubungan kedua negara yang terus menguat secara ekonomi.
Secara berkala, forum ini terus diadakan guna meng-update pemahaman UUCK, dan agar iklim investasi di Indonesia semakin menarik bagi investor China.
Acara promosi bisnis berikutnya akan dilakukan pada Kamis (23/12), dengan KJRI Guangzhou sebagai tuan rumah Forum Bisnis yang membahas Local Currency Settlement.
Forum ini juga didukung sepenuhnya oleh Kemlu RI, KBRI Beijing, Bank Indonesia, INACHAM dan UOB. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya