Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bos WHO: Tunda Acara, Tunda Liburan, Daripada Happy Sekarang Nyesel Belakangan

Selasa, 21 Desember 2021 09:18 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: YouTube)
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak setiap orang untuk membatalkan rencana berlibur untuk memproteksi kesehatan masyarakat, di tengah merajalelanya varian Omicron.

Varian anyar Covid-19 ini menyebar lebih cepat dibanding Delta.

"Sebuah event yang dibatalkan, jauh lebih baik ketimbang hidup yang dibatalkan," ujar bos WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip BBC.

"Itu sebabnya, kita harus membuat keputusan yang sulit. Dalam banyak hal, itu bisa diartikan dengan membatalkan atau menunda berbagai event acara," imbuhnya.

Pernyataan ini dilontarkan Tedros, menyusul pengetatan aturan terkait Covid dan penerbitan larangan bepergian untuk menekan laju penyebaran Corona.

Baca juga : Orangtua Kudu Bijak, Liburan Di Masa Pandemi Bahayakan Anak

Belanda, misalnya. Negeri Kincir Angin itu telah siap me-lockdown ketat wilayahnya selama periode Natal.

Lain halnya dengan Amerika Serikat. Sejauh ini, Presiden Joe Biden belum berencana menerapkan lockdown. Meski Ahli Penyakit Menular Dr. Anthony Fauci telah mengingatkan, perjalanan di masa Natal bisa meningkatkan penyebaran Omicron, sekalipun terhadap orang yang telah divaksin.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) dan Departemen Luar Negeri mengimbau warga Paman Sam agar tidak bepergian ke 8 negara yang masuk dalam Level 4: Kelompok Risiko Tinggi. Yakni Spanyol, Finlandia, Chad, Lebanon, Bonaire, Monaco, San Marino, dan Gibraltar.

"Saat ini, Omicron adalah varian yang paling mendominasi di AS," ujar Fauci.

Kemarin, Perdana Menteri (PM) Boris Johnson mengatakan, pemerintah Inggris perlu menyiapkan aturan baru di tengah lonjakan kasus Omicron. Namun hingga kini, belum ada pengumuman lebih lanjut terkait hal tersebut.

Baca juga : Promo “Lazy Sunday Vibe” Tawarkan Liburan yang Nyaman Bersama Keluarga

"Demi keselamatan masyarakat, kami membatalkan perayaan Tahun Baru di London Trafalhar Square," ujar Wali Kota Sadiq Khan.

Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November lalu, telah dikelompokkan dalam golongan varian yang patut diwaspadai (variant of concern) oleh WHO.

Dalam keterangannya pada Senin (20/12), Tedros mengatakan, semua orang tersiksa karena pandemi Covid-19. Semua orang ingin berkumpul dengan keluarga dan kerabat. Semua orang ingin hidup normal.

"Cara tercepat lepas dari pandemi Covid adalah membuat keputusan sulit untuk melindungi diri kita sendiri dan orang lain. Dalam beberapa kasus, itu berarti membatalkan atau menunda acara. Lebih baik membatalkan sekarang dan merayakannya nanti, daripada merayakan sekarang dan berduka nanti," papar Tedros.

Tedros optimis, pandemi dapat berakhir pada tahun 2022 dengan memastikan 70 persen populasi di setiap negara telah divaksin pada pertengahan tahun depan.

Baca juga : Jangan Ada Yang Ambil Keuntungan Dari Kebakaran Lapas Tangerang

Dalam kesempatan tersebut, Tedros juga meminta China sebagai negara yang pertama kali melaporkan Covid pada akhir 2019, untuk memberikan data dan informasi yang relevan.

“Kita perlu melanjutkan sampai kita tahu asal-usulnya. Kita perlu mendorong lebih keras, karena kita harus belajar dari apa yang terjadi saat ini untuk melakukan hal yang lebih baik di masa depan,” tutur Tedros.

Sementara itu, Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, tidak bijaksana untuk menyimpulkan Omicron adalah varian yang lebih ringan dari yang sebelumnya, hanya berdasarkan temuan awal. 

"Dengan jumlah kasus yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," tegas Swaminathan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.