Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kazakhstan Masih Bergolak
Bekas Presiden Nazarbayev Dibidik Ribuan Demonstran
Senin, 10 Januari 2022 06:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Suasana Almaty, kota terbesar di Kazakhstan masih bergejolak. Kemarin, banyak warga masih turun ke jalan berdemonstrasi. Tak hanya memprotes kenaikan harga gas, mereka memburu mantan Presiden Nursultan Nazarbayev.
Ratusan orang melakukan konvoi di depan kantor Wali Kota Almaty. Mereka membawa spanduk dan menyuarakan tuntutan “Pria Tua Turun!” Desakan tersebut bukan untuk Presiden Kassym-Jomart Tokayev. Melainkan ditujukkan kepada Nazarbayev. Presiden pertama Kazakhstan ini dinilai masih memainkan peran besar dalam memutusan kebijakan Pemerintah.
Baca juga : Tentara Rusia Terjun Redakan Kerusuhan
Selama puluhan tahun, Nazarbayev menikmati manisnya puja-puji rakyat Kazakhstan. Sebagai presiden pertama yang berkuasa selama hampir tiga dasawarsa, ia selalu dielu-elukan rakyat. Dalam berbagai acara kegiatan, wajahnya terpampang di banyak papan iklan di seantero negeri.
Ketika dia memutuskan mundur pada 2019, Nazarbayev masih mampu menunjuk penggantinya, Jomart Tokayev. Ia mempertahankan cengkeraman kekuasaan sebagai Ketua Dewan Keamanan yang berkiprah menentukan arah kekuasaan di balik layar. Dia mendapat julukan Elbasy atau pemimpin negara. Sejak kemerdekaan Kazakhstan dari Uni Soviet pada 1991, Nazarbayev sudah menjadi ikon Kazakhstan, negara Asia Tengah yang mayoritas Muslim yang kaya minyak. Kini kepercayaan publik berubah drastis.
Baca juga : Jual Beli Jabatan Di Pemkot Bekasi, Bang Pepen Pake Duitnya Buat Operasional
Wajahnya menjadi sumber kemarahan. Patung Nazarbayev yang seharusnya dianggap sebagai warisan kejayaan kepemimpinannya, dirubuhkan oleh demonstran. Bukannya meneriakkan “Elbasy”, massa yang marah justru menyebut “Shal ket” atau berarti “orang tua minggirlah”.
Dilansir dari media online Guardian, Kamis (6/1), menyebut jurang antara warga kaya dan miskin, ketidakadilan, dan korupsi memicu kerusuhan di Kazakhstan. Keluarga Nazarbayev diyakini banyak mengendalikan perekonomian Kazakhstan. Kemarahan warga tertuju pada Nazarbayev yang sejak lama seperti tidak tersentuh hukum.
Baca juga : Menag: Selamat Natal, Mari Bergerak Perkuat Persaudaraan
Nazarbayev berkuasa di Kazakhstan dengan tangan besi selama hampir tiga dekade. Nazarbayev telah berjasa menarik ratusan miliar dolar investasi asing di sektor energi dan metal di Kazakhstan. Dengan bakatnya, Nazarbayev menyeimbangkan hubungan negaranya dengan negara-negara tetangga, seperti Rusia dan China.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya