Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kazakhstan Masih Bergolak

Bekas Presiden Nazarbayev Dibidik Ribuan Demonstran

Senin, 10 Januari 2022 06:26 WIB
Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev. (Foto: Kazakhstan MFA).
Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev. (Foto: Kazakhstan MFA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Suasana Almaty, kota terbesar di Kazakhstan masih bergejolak. Kemarin, banyak warga masih turun ke jalan berdemonstrasi. Tak hanya memprotes kenaikan harga gas, mereka memburu mantan Presiden Nursultan Nazarbayev.

Ratusan orang melakukan konvoi di depan kantor Wali Kota Almaty. Mereka membawa spanduk dan menyuarakan tuntutan “Pria Tua Turun!” Desakan tersebut bukan untuk Presiden Kassym-Jomart Tokayev. Melainkan ditujukkan kepada Nazarbayev. Presiden pertama Kazakhstan ini dinilai masih memainkan peran besar dalam memutusan kebijakan Pemerintah.

Baca juga : Tentara Rusia Terjun Redakan Kerusuhan

Selama puluhan tahun, Nazarbayev menikmati manisnya puja-puji rakyat Kazakhstan. Sebagai presiden pertama yang berkuasa selama hampir tiga dasawarsa, ia selalu dielu-elukan rakyat. Dalam berbagai acara kegiatan, wajahnya terpampang di banyak papan iklan di seantero negeri.

Ketika dia memutuskan mundur pada 2019, Nazarbayev masih mampu menunjuk penggantinya, Jomart Tokayev. Ia mempertahankan cengkeraman kekuasaan sebagai Ketua Dewan Keamanan yang berkiprah menentukan arah kekuasaan di balik layar. Dia mendapat julukan Elbasy atau pemimpin negara. Sejak kemerdekaan Kazakhstan dari Uni Soviet pada 1991, Nazarbayev sudah menjadi ikon Kazakhstan, negara Asia Tengah yang mayoritas Muslim yang kaya minyak. Kini kepercayaan publik berubah drastis.

Baca juga : Jual Beli Jabatan Di Pemkot Bekasi, Bang Pepen Pake Duitnya Buat Operasional

Wajahnya menjadi sumber kemarahan. Patung Nazarbayev yang seharusnya dianggap sebagai warisan kejayaan kepemimpinannya, dirubuhkan oleh demonstran. Bukannya meneriakkan “Elbasy”, massa yang marah justru menyebut “Shal ket” atau berarti “orang tua minggirlah”.

Dilansir dari media online Guardian, Kamis (6/1), menyebut jurang antara warga kaya dan miskin, ketidakadilan, dan korupsi memicu kerusuhan di Kazakhstan. Keluarga Nazarbayev diyakini banyak mengendalikan perekonomian Kazakhstan. Kemarahan warga tertuju pada Nazarbayev yang sejak lama seperti tidak tersentuh hukum.

Baca juga : Menag: Selamat Natal, Mari Bergerak Perkuat Persaudaraan

Nazarbayev berkuasa di Kazakhstan dengan tangan besi selama hampir tiga dekade. Nazarbayev telah berjasa menarik ratusan miliar dolar investasi asing di sektor energi dan metal di Kazakhstan. Dengan bakatnya, Nazarbayev menyeimbangkan hubungan negaranya dengan negara-negara tetangga, seperti Rusia dan China.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.