Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Redam Tensi AS-Iran, PM Jepang Segera Bertolak ke Teheran

Selasa, 11 Juni 2019 15:52 WIB
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (Foto Reuters)
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - PM Jepang Shinzo Abe dijadwalkan bertemu Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani di Teheran pada Rabu (12/6) hingga Jumat (14/6) mendatang. Kunjungan itu antara lain ditujukan untuk meredam tensi hubungan Washington dan Iran, yang belakangan ini meninggi.

Hubungan diplomatik Washington dan Teheran memburuk setahun belakangan ini, setelah Washington mundur dari perjanjian nuklir antara Iran dan kekuatan global, yang bertujuan mengekang program nuklir Teheran, dengan imbalan pencabutan sanksi.

Kunjungan Abe dinilai sangat bersejarah, karena dilakukan untuk pertama kalinya dalam 41 tahun terakhir. Padahal, Tokyo dan Teheran telah 90 tahun menjalin hubungan diplomatik.

Baca juga : Protes Menjalar di Australia, Media China Sepi Berita Tolak RUU Ekstradisi

"Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, kami berencana mendorong Iran, kekuatan regional, untuk mengurangi ketegangan dalam pertemuan para pemimpin," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, Selasa (11/6).

Suga menambahkan, Abe telah berdiskusi dengan Presiden AS Donald Trump melalui telepon, untuk membahas soal Iran.

Dalam kunjungan empat hari di Jepang bulan lalu, Trump menyambut baik upaya Abe menjembatani hubungan dengan Iran. Pakar diplomatik Jepang menyebut, posisi Abe saat ini termasuk unik karena memiliki hubungan yang baik dengam Trump, sejak presiden AS itu berkuasa. Di sisi lain, Tokyo juga punya hubungan yang harmonis dengan Iran.

Baca juga : Dubes Jepang Jaga Porsi Makan Demi Kesehatan

“Saat ini, Abe sedang mencoba memainkan perannya sebagai pembawa pesan, dan menurunkan ketegangan hubungan," ujar Toshihiro Nakayama, Japan Fellow di Wilson Center, Washington, AS.

“Ini adalah suatu langkah berani. Saya pikir, keberanian itu datang dari kepercayaan diri Abe, karena ia memiliki hubungan yang baik dengan Trump," ujarnya.

Jepang sangat berkepentingan terhadap stabilitas di Timur Tengah karena banyak mengimpor minyak dari kawasan tersebut. Meski pada tahun ini, Jepang menghentikan impor dari Iran karena adanya sanksi AS. Sejumlah ahli pesimis perjalanan ini bisa berpengaruh banyak terhadap upaya mediasi.

Baca juga : Lebaran, Penumpang Kereta Naik 9 Persen

"Mediasi bukanlah tujuan perjalanan ini. Pada dasarnya, ini adalah masalah bilateral. Jika ada hal-hal lain yang mendesak, kami akan melakukannya dengan hati-hati," kata mantan diplomat Jepang, Kunihiko Miyake.

Para pengamat memprediksi, hal maksimal yang dapat dilakukan Abe adalah membujuk Iran dan AS untuk melanjutkan pembicaraan langsung, mencari jalan keluar dari konfrontasi.

"Situasi di wilayah ini sangat eksplosif dan serius," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, dalam konferensi pers di Teheran bersama Menteri Luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, Senin (10/6). [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.