Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Presiden Taiwan Cemas China Manfaatkan Konflik Rusia Ukraina

Rabu, 23 Februari 2022 20:08 WIB
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Foto Voice of America)
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Foto Voice of America)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konflik Rusia Ukraina membuat Taiwan semakin cemas. Mereka menganggap, China bisa mengambil keuntungan dari ketegangan tersebut. Dengan meningkatkan tekanan terhadap Taiwan. Taipei menyebut, pihaknya selalu waspada terhadap apa yang mereka pandang sebagai provokasi China.

Seperti diketahui, China memandang Taiwan sebagai wilayah mereka. China juga meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan selama dua tahun terakhir. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, negaranya harus meningkatkan pengawasan dan kewaspadaannya terhadap kegiatan militer di kawasan itu.

Baca juga : Pengusaha Minta Dibuatkan Aturan Soal Robot Trading

Dia juga mengingatkan agar mengantisipasi kesalahan informasi asing. Tsai tak menyebut nama China secara gamblang. Sementara, dalam wawancara dengan dua media asing bulan ini, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu memperingatkan bahwa Taiwan saat ini mengawasi dengan cermat. Untuk melihat apakah China akan memanfaatkan krisis Ukraina untuk menyerang.

"China mungkin berpikir untuk menggunakan aksi militer terhadap Taiwan setiap saat, dan kami harus siap untuk itu," kata Wu, dilansir Reuters, Rabu (23/2).

Baca juga : Genjot Penerima Pembiayaan UMi, PIP Manfaatkan Teknologi Digital

Seorang pejabat senior Taiwan menambahkan, bahwa kemungkinan peningkatan ketegangan militer tiba-tiba tidak akan terjadi. Tapi, Taipei terus mengawasi dengan cermat setiap kegiatan China yang tidak biasa. Pejabat itu merujuk pada latihan militer gabungan Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) China di timur laut Taiwan, dekat Selat Miyako.

Kata dia, aktivitas militer di wilayah itu semakin sering terjadi. Latihan tersebut melibatkan jet tempur, pesawat pembom dan kapal perang. "Latihan itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada Jepang," kata pejabat yang menolak disebutkan identitasnya itu.

Baca juga : KKP Tindak Tegas Aktivitas Pemanfaatan Ruang Laut Ilegal

Perhatian Barat
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.